Mengenal 14 Tarian Aceh yang Terkenal Selain Tari Saman

Dwi Latifatul Fajri
10 November 2021, 14:20
Tarian Aceh
ANTARA FOTO/Rahmad

Indonesia memiliki beragam budaya dan kesenian salah satunya provinsi Aceh. Provinsi di ujung atas pulau Sumatra ini memiliki tarian tradisional yang tersebar di beberapa daerah.

Mengutip Media.acehprov.go.id, provinsi Aceh mempunyai 184 tarian tradisional yang tersebar di kota dan kabupaten. Tarian Aceh ini  memiliki gerakan dan keunikan masing-masing.

Tarian Aceh

Tarian Aceh yang terkenal adalah tari saman yang dikukuhkan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Mengutip dari Seminar Nasional Forum Asosiasi Prodi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik Indonesia (AP2SENI) 2015, tari saman Gayo diciptakan ulama besar Syekh Syaman.

Tari saman merupakan tarian yang mengandalkan tepuk tangan ke paha sambil bernyanyi. Saman dilakukan secara berkelompok. Tarian ini dimaknai pemahaman ajaran Islam pada masyarakat Aceh.

Tari saman termasuk tarian hiburan untuk merayakan upacara adat seperti hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, sunatan, dan menyambut tamu kenegaraan. Tarian ini untuk merayakan kegembiraan masa panen yang berlimpah suku Gayo. Selain tari saman, masih banyak lagi jenis tarian Aceh lain mengutip buku Ensiklopedi Musik dan Tari Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh:

1. Likok Pulo

Tarian likok pulo berasal dari desa Ulee Paya, Mukim Pulau Beras Selatan, Kecamatan Pekan Badan, Kabupaten Aceh Besar. Tarian ini termasuk tari hiburan atau pertunjukan. Pertunjukan tari likok pulo dilakukan setelah menanam padi dan upacara adat. Berikut komposisi dan tata gerak tari likok pulo:

  • Likok pulo dimainkan dalam posisi duduk bersimpuh, berbanjar bahu-membahu.
  • Penari utama disebut syekh berada di tengah-tengah
  • Ada dua orang menabuh rapai (pemasik) di belakang atau sisi kanan dan kiri penari
  • Gerakan tari yang digunakan adalah anggota tubuh bagian atas, badan, tangan dan kepala

2. Tari Malelang

Tarian ini berasal dari Desa Padang, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Selatan. Malelang terdiri dari penari wanita dewasa yang berjumlah 10-12 orang. Posisi penari melingkar dan gerakannya maju ke depan, tengah dan keluar.

Tarian Aceh ini bertujuan sebagai hiburan, media pengajaran dan nasihat melalui syair-syair yang diucapkan penari. Tarian ini diadakan ketika upacara perayaan perkawinan, sunat rasul dan melepas nazar. Ada jjuga tradisi Aceh yang memiliki niat atau nazar mempunyai anak juga mengadakan tari Malelang.

3. Seudati

Seudati adalah tarian yang berasal dari pesisir Aceh. Tarian ini terdiri dari 8 penari dan 2 orang penyanyi. Seudati dimainkan oleh laki-laki dan gerakan berdiri, berbeda dengan tari saman yang dilakukan duduk di lantai.

4. Kederen

Tarian Aceh ini termasuk tari tradisional sebelum kemerdekaan di kabupaten Aceh Tenggara. Awalnya, tari kederen digunakan sebagai penghormatan pada penduduk pendatang seperti tokoh Agama yang mengembangkan agama Islam. Kederen terdiri dari 8-12 orang penari laki-laki dewasa, didampingi pengiring tari yang memainkan rebana.

5. Kepur Nunguk

Tarian ini berasal dari kata kepur dan nunguk. Kepur artinya mengibar atau menyapu dan unguk adalah nama burung. Sedangkan huruf "N" pada kata Nunguk artinya menunjukkan kepunyaan, contohnya anak Ni Manuk bermakna anak kepunyaan burung atau anak burung.

Penari memakai kostum kain untuk mengembangkan upah jerak, lalu dikibaskan ke bawah dan ke atas seperti sayap burung terbang. Kaki atau badan agak merendah ketika kain dikibarkan ke bawah, lalu meninggi ketika kain diangkat ke atas.

6. Labehaten

Tarian labehaten dalam bahasa Singkil artinya harimau. Ada 2 penari laki-laki yang menari dengan cara merangkak seperti harimau. Satu orang mencari yang lain di tengah keramaian perkawinan. Ada adegan lucu di mana penari bersembunyi di antara wanita yang berkumpul. Kemudian, wanita ini mengusir penari sambil tertawa. Tarian ini diiringi alat musik gendang dengan irama Sikundidi.

7. Landok Alun

Landok artinya tari atau gerak tari, sedangkan alun artinya bergelombang. Tarian ini berasal dari Kabupaten Aceh Tenggara, termasuk Kotacane oleh suku Alas.

Landok alun termasuk tari upacara untuk menyambut kedatangan tamu dari kalangan besar atau atasan. Tarian ini terdiri dari 4, 8, atau 12 orang laki-laki dewasa. Musik pengiring tarian ini terdiri dari gendang dan canang alas.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...