Mengenal Teori Atom Bohr dan Kekurangannya

Tifani
Oleh Tifani
29 September 2022, 16:41
Ilustrasi Teori Atom Bohr
Katadata
Ilustrasi Teori Atom Bohr

Teori Atom Bohr adalah model yang diajukan pada 1913 oleh ilmuwan Denmark Niels Henrik Bohr. Teori Atom Bohr dianggap sebagai model yang paling dekat dengan teori ini, yang membentuk dasar model atom modern yang diterima saat ini.

Niels Henrik Bohr mengungkapkan model atom ini menggunakan teori kuantum Foton Einstein dan Planck. Bohr menyebutkan lintasan tertentu dalam Teori Atom Bohr.

Ia juga menjelaskan konsep jari-jari atom, tingkat energi, eksitasi, ionisasi dan teleportasi dalam teorinya. Dalam semua model atom yang dijelaskan sejauh ini, telah dijelaskan bahwa ada proton bermuatan (+) dan neutron tidak bermuatan di dalam inti atom, dan elektron beredar dalam orbit melingkar di sekitar inti.

Tidak ada hasil yang ditemukan mengenai letak orbit elektron-elektron ini di sekitar nukleus, berapa kecepatan dan momentumnya. Bohr dengan eksperimennya mempelajari pergerakan elektron dari titik ini dalam Teori Atom Bohr.

Dalam Teori Atom Bohr, elektron mengikuti orbit melingkar pada jarak tertentu dari inti. Lapisan K, yang mengorbit paling dekat dengan inti (n = 1), memiliki energi paling rendah.

Saat menjauh dari nukleus, jari-jari lapisan dan energi elektron di kulit meningkat. Ketika elektron jauh dari inti (n =), tidak ada gaya tarik menarik antara elektron dan inti.

Dalam hal ini, energi potensial elektron adalah nol, di mana elektron telah menjauh dari atom. Fenomena ini disebut ionisasi.

Sifat Atom dalam Teori Atom Bohr

Mengutip Modul Kimia Kelas X (2020:9) karya Fadillah Okty Myranthika, terdapat sejumlah empat poin kesimpulan yang didapatkan dari sifat atom menurut teori atom Bohr. Berikut ini poin-poin sifat tersebut:

  1. Atom terbentuk dari sebuah inti yang memiliki muatan positif lalu dikelilingi oleh elektron yang menyerupai lintasan (bermuatan negatif).
  2. Elektron yang mengelilingi atom bisa pindah dari satu lintasan ke jalur lain Jika elektron pindah ke lintasan yang lebih tinggi.
  3. Atom akan melakukan penyerapan energi, apabila pindahnya ke lintasan yang lebih rendah, akan memancarkan energi.

Saat elektron semakin dekat dengan inti, terjadi gaya tarik menarik. Dalam hal ini, energi potensial elektron terbentuk. Saat elektron mendekati nukleus, atom menjadi stabil dan energi potensialnya berkurang.

Dengan demikian, energi potensial elektron pada setiap tingkat energi kurang dari nol, sehingga akan negatif. Bohr menemukan energi elektron, yang berada pada tingkat energi yang paling dekat dengan inti (orbital K) dalam atom hidrogen, sebagai –313,6 kkral/mol.

Secara garis besar, elektron yang melintas di orbit terendah mempunyai energi yang kecil. Sedangkan lintasan yang berada lebih tinggi, memiliki energi elektron yang takarannya lebih besar dibanding yang bawahnya.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...