Sudirman Said Jelaskan Posisi AHY dalam Bursa Bakal Cawapres Anies
Juru Bicara tim pemenangan Anies Baswedan Sudirman Said merespons kabar munculnya pasangan Anies - Muhaimin Iskandar untuk diusung pada pemilihan presiden 2024 mendatang. Sudirman yang juga merupakan anggota tim 8 itu mengatakan Anies telah melalui proses yang panjang untuk menetapkan calon wakil presiden.
Menurut Sudirman mekanisme penentuan cawapres untuk Anies telah disepakati dalam piagam kerjasama tiga partai yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Nasional Demokrat. Pada butir 3 piagam disebutkan bahwa Anies sebagai calon presiden diberikan tugas untuk memilih pasangan cawapres.
“Tugas ini dipahami penuh oleh capres sebagai proses seleksi karena pada akhirnya yang memiliki kewenangan untuk menetapkan dan mendaftarkan pasangan capres dan cawapres adalah pimpinan partai politik sebagai pengusung, bukan capres,” ujar Sudirman dalam keterangan resmi seperti dikutip, Jumat (1/9). .
Sudirman menjelaskan, dalam posisi mencari figur cawapres itu Anies telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak. Anies juga telah mereview sejumlah kandidat yang muncul. Sudirman pun mengakui Anies sempat mempertimbangkan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres. Menurut dia nama AHY sudah diputuskan dan disampaikan pada ketua umum masing-masing partai sejak Juni 2023.
“Setelah melalui proses penjajakan, pembahasan, dan eliminasi sampai pada kenyataan bahwa nama yang tersedia dan bersedia adalah Agus Harimurti Yudhoyono,” ujar Sudirman.
Meski begitu, pengumuman nama AHY menurut Sudirman mendapat sambutan berbeda dari partai-partai. Ia menyebut masih ada partai yang mengatakan tidak perlu buru-buru menetapkan pasangan yang akan diusung sembari membuka opsi lain. Namun juga ada partai yang ingin segera dilakukan deklarasi.
“Perbedaan pandangan antar partai ini belum menemukan titik temu. Karena belum terjadi kesepakatan, maka proses penentuan calon wakil presiden tidak bisa diputuskan,” ujar Sudirman.
Meski begitu Sudirman tidak menjelaskan lebih jauh mengenai munculnya nama Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden pendamping Anies. Adapun Surya Paloh menyebut duet Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar untuk diusung pada pemilihan presiden 2024 mendatang. belum resmi.
“Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa, jadi kami tunggu perkembangan satu dua hari ini," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (31/8) malam.
Lebih jauh Surya menjelaskan bahwa ia belum secara resmi memberikan persetujuan soal pasangan duet tersebut. "Kalau persetujuan dalam arti mengangguk-angguk aja kan belum tuntas sepenuhnya ya," ujar Surya.
Seiring dengan belum adanya keputusan resmi itu, Surya mengatakan ia meyakini bahwa hingga kini Koalisi Perubahan dan Persatuan masih ada. Koalisi terdiri dari Partai Demokrat, Partai Nasional Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.
"Sampai hari ini koalisi masih ada. Besok pagi masih ada atau setengah ada, kami belum tahu juga," kata Surya lagi.
Di sisi lain ia mengatakan menyerahkan keputusan untuk menerima bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam koalisi Anies pada koalisi. Pembahasan untuk memperluas koalisi menurut dia akan dilakukan dalam waktu dekat.
Demokrat Merasa Dikhianati
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan mengkhianati Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Demokrat akan menggelar rapat Majelis Tinggi hari ini untuk membahas sikap akhir dukungan terhadap Anies.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol," kata Teuku dalam siaran pers Demokrat yang diterima di Jakarta, Kamis.
Teuku menyebut Anies mengkhianati apa yang telah ia sampaikan bahwa dirinya memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebagai bakal cawapres. Padahal Demokrat mengklaim Anies sendiri telah setuju untuk meminang AHY.
Dalam siaran pers tersebut, Teuku mengungkapkan bahwa sejatinya Anies telah memilih AHY sebagai bakal cawapres. Teuku menyebut Anies telah menyampaikan kepada AHY terkait keinginannya itu.
Namun pada Selasa (29/8) malam, di Nasdem Tower, Jakarta, Ketua Surya Paloh menetapkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies. Anies menerima keputusan itu dan tidak menyampaikan langsung sikapnya kepada Demokrat dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan.