Jadi Kepala BNPB Baru, Pengalaman Suharyanto Dianggap Mumpuni

Image title
17 November 2021, 16:34
BNPB, Suharyanto
kodam5brw/instagram
Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto

Mayor Jenderal TNI Suharyanto telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menggantikan posisi Letjen Ganip Warsito yang pensiun pada bulan ini.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan pengalaman Suharyanto ketika menjabat dalam wilayah teritorial dinilai cukup mumpuni untuk memimpin BNPB melakukan koordinasi bencana.

Sebelumnya, Suharyanto pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya pada periode 2020-2021 dan Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) Jaya/Jayakarta pada periode 2018-2019.

Fahmi menyebut pemilihan Suharyanto juga lebih efektif mengingat masa pensiunnya masih lama. Seperti diketahui, Suharyanto saat ini berusia 54 tahun, sehingga masih ada waktu 4 tahun sebelum memasuki masa pensiun yakni 58 tahun.

"Harapan kita, masa jabatan yang cukup panjang ini bisa digunakan untuk menghadirkan terobosan-terobosan positif dalam tata kelola penanggulangan bencana, sehingga ke depan kita tidak lagi sekadar mengandalkan kepemimpinan melainkan pada sistem dan mekanisme," jelas Fahmi kepada Katadata pada Rabu (17/11).

Saat melantik Ganip Warsito sebagai kepala BNPB pada Mei lalu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Presiden ingin mentradisikan pemimpin BNPB merupakan perwira tinggi aktif agar mudah mengerahkan pasukan saat bencana. Menanggapi pernyataan tersebut, Fahmi menilai hal itu bukanlah suatu solusi.

Menurut dia, hal terpenting yang perlu dimiliki oleh pimpinan BNPB adalah memiliki strategi membenahi mekanisme koordinasi dan pengerahan pasukan.

"Sehingga siapapun yang memimpin, entah perwira aktif, purnawirawan maupun sipil sekalipun, tidak akan ada hambatan dalam pengerahan pasukan," ujar Fahmi.

Ketua Yayasan Kita Jaga Alam, Egy Massadiah menilai, Suharyanto memiliki kapasitas yang memadai karena memiliki kepedulian yang tinggi kepada para prajurit atau pasukannya.

Hal ini terlihat dari keterlibatannya dalam medan operasi Kalimantan yang terjadi sembilan tahun. Saat itu Suharyanto terlibat dalam operasi Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) dan operasi di Bumi Lorosae, Timor Timur (Timtim).

Halaman:
Reporter: Nuhansa Mikrefin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...