Tesla Tutup Kantor AS dan PHK 229 Karyawan dari Tim Autopilot
Perusahaan mobil listrik, Tesla, telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 229 karyawan dari tim Autopilot dan menutup salah satu kantornya di Amerika Serikat (AS).
Menurut pengajuan laporan di negara bagian California, AS dan dikutip oleh TechCrunch, Tesla telah memberhentikan pekerja dari kantor San Mateo yang mempekerjakan 276 pekerja. Menurut laporan tersebut, sebanyak 47 karyawan yang tersisa dapat dikirim untuk bekerja di kantor Buffalo Autopilot Tesla.
"Sebagian besar pekerja memiliki keterampilan rendah, pekerjaan berupah rendah, seperti pelabelan data Autopilot, yang melibatkan penentuan apakah algoritme Tesla mengidentifikasi objek dengan baik atau buruk," demikian bunyi laporan tersebut dikutip dari Business Insider, Kamis (14/7).
Aksi PHK ini merupakan bagian dari pengurangan 10% dalam tenaga kerja yang diumumkan CEO Tesla Elon Musk bulan lalu.
Bulan lalu, pekerja Tesla John Lynch dan Daxton Hartsfield diminta untuk pergi dari Tesla's Gigafactory 2 di negara bagian Nevada di AS, bersama dengan lebih dari 500 karyawan lainnya.
Tesla mulai memberhentikan karyawan setelah Elon Musk mengumumkan akan melakukan pengurangan total jumlah karyawan Tesla sekitar 3,5%. Sebagai informasi, Tesla mempekerjakan lebih dari 1,00.000 orang di seluruh fasilitasnya.
Sebuah tim pengacara yang mewakili mantan karyawan Tesla, yang terkena PHK bulan lalu, telah mencari perlindungan darurat dari pengadilan AS untuk para pekerja yang diberhentikan.
Dalam mosi yang diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Barat Texas, para pengacara meminta hakim untuk membatasi Tesla yang dalam pembebasan tanggung jawab pesangon untuk para karyawan.
Penggugat menuduh bahwa perusahaan tidak memberikan pemberitahuan 60 hari sebelumnya yang disyaratkan oleh undang-undang federal selama PHK.