Beban Biaya Naik, Kerugian Bank Jago Kuartal I Bengkak 50%

Lavinda
Oleh Lavinda
22 April 2021, 12:17
PT Bank Jago Tbk (ARTO) membukukan rugi Rp 38,13 miliar pada kuartal I 2021 atau membengkak hingga 50,29% dari kerugian periode yang sama tahun lalu Rp 25,37 miliar.
Humas Bank Jago
Seorang pekerja melintas di depan logo Bank Jago, di Jakarta, Rabu (14/4).

PT Bank Jago Tbk (ARTO) membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp 38,13 miliar pada kuartal I 2021. Angka itu membengkak hingga 50,29% dari kerugian periode yang sama tahun lalu senilai Rp 25,37 miliar.

Perusahaan yang semula bernama PT Bank Artos Indonesia Tbk. itu sebenarnya mencatat kenaikan pendapatan bunga yang signifikan hingga 120%, dari Rp 18,94 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp 41,85 miliar pada kuartal I 2021.

Advertisement

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2021 yang dirilis Bank Jago, beban bunga menyusut tipis 5,5% menjadi Rp 8,37 miliar dari sebelumnya Rp 8,86 miliar. Alhasil pendapatan bunga bersih pun melesat hingga 232,3% menjadi Rp 33,47 miliar dari Rp 10,07 miliar. Pendapatan operasional Bank Jago bahkan naik tujuh kali lipat menjadi Rp 13,07 miliar dari semula Rp 1,81 miliar.

Kendati demikian, Bank Jago harus menanggung beban penyisihan penurunan nilai, beban umum dan administrasi, beban personalia dan beban lain-lain yang totalnya mencapai Rp 84,89 miliar atau melonjak 127% dari porsi sebelumnya Rp 37,25 miliar. Dengan demikian, perseroan membukukan rugi operasional Rp 38,34 miliar dari Rp 25,37 miliar.

Pada kuartal I 2021, Bank Jagi menyalurkan kredit sebesar Rp 1,16 triliun atau naik 41,2% dari posisi tanggal 31 Desember 2020 yang senilai Rp 826,2 miliar. Hal itu dikontribusi oleh kredit modal kerja kepada perusahaan sekuritas dan kredit sektor konsumsi melalui skema chanelling.

Di sisi lain, simpanan nasabah dalam bentuk tabungan naik 48% menjadi Rp 53,3 miliar dari posisi 31 Desember 2020 yang sebesar Rp 35,9 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan Bank menerapkan aplikasi berbasis teknologi pada lingkungan internal, sehingga seluruh karyawan memiliki akun tabungan Bank Jago.

Simpanan deposito juga meningkat 21% menjadi Rp 708 miliar dari posisi Rp 585,3 miliar. Peningkatan ini disebabkan penempatan deposito oleh beberapa deposan baru.

Total liabilitas perseroan meningkat 16% menjadi Rp 1,10 triliun pada kuartal I 2021 dari semula Rp 947,54 miliar pada akhir tahun lalu. Angka ini dikontribusi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), deposito berjangka, dan giro.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement