Emtek Buka Peluang bagi Grup Sinar Mas untuk Akuisisi DANA
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) menjawab kabar terkait adanya aksi negosiasi akuisisi DANA oleh entitas Grup Sinarmas. DANA merupakan perusahaan rintisan (startup) teknologi finansial (fintech) pembayaran yang menyediakan layanan kirim uang, transaksi hingga investasi.
Sekretaris Perusahaan Elang Mahkota Teknologi Titi Maria Rusli mengatakan, perusahaan selalu terbuka untuk melakukan penjajakan potensi kerja sama dengan mitra strategis, termasuk Grup Sinar Mas. Pasalnya, hal ini dapat mendukung pengembangan usaha perusahaan di bidang media, teknologi, dan digital.
"Perusahaan akan melakukan keterbukaan informasi kepada BEI (Bursa Efek Indonesia), OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan publik sesuai dengan peraturan yang berlaku," katanya dalam pengumuman tertulis, Jumat (26/11).
Menurut Titi, sepanjang pengetahuan perusahaan, tidak terdapat informasi, fakta, dan kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan yang belum diungkapkan kepada publik.
Sebelumnya, Sinar Mas dikabarkan tengah berdiskusi untuk mengakuisisi DANA dari Elang Mahkota Teknologi (Emtek). Kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh DealStreetAsia. Namun Managing Director Sinar Mas Saleh Husin mengaku tak mengetahui kabar ini.
“Saya sendiri baru dengar dan belum tahu,” kata Saleh Husin kepada Katadata.co.id, Senin (9/8).
Sedangkan CEO DANA Vincent Iswara enggan menanggapi rumor. “Saya tidak dapat berkomentar mengenai kabar itu,” ujar dia.
DANA merupakan fintech pembayaran yang memiliki lebih dari 70 juta pengguna per akhir Mei 2021. Transaksi DANA juga melonjak dari rerata tiga juta per hari tahun lalu, menjadi lima juta pada 2021.
Dalam keterbukaan informasi terkait laporan keuangan kuartal IV tahun lalu, anak usaha Emtek yakni, Kreatif Media Karya (KMK) menjual 6% saham Elang Andalan Nusantara (EAN) Rp 76 miliar pada 30 Desember 2020. Sebelumnya, KMK mempunyai 55%, sedangkan Alibaba memiliki 45% saham EAN. Kini, kepemilikan KMK di EAN turun menjadi 49%.
Dengan begitu, informasi terkait EAN termasuk DANA dan Doku tak lagi dicantumkan dalam laporan keuangan Emtek. EAN merupakan perusahaan patungan Emtek dan Alibaba.
Di sisi lain, Grab membeli 4% saham Emtek. Decacorn Singapura ini juga berinvestasi di OVO. Masuknya pesaing Gojek itu ke Emtek dinilai membuka peluang OVO dan DANA merger. Kabar OVO dan DANA akan merger sebenarnya sudah berhembus sejak 2019. Pendiri sekaligus pemilik Lippo Grup Mochtar Riady mengatakan, perusahaan menjual dua pertiga saham OVO.
Pada akhir 2019, Grab dikabarkan dalam pembicaraan untuk membeli DANA dari Emtek. Sumber Reuters mengatakan, decacorn asal Singapura ini berencana menggabungkan OVO dengan DANA. Hal itu untuk melawan dominasi GoPay besutan Gojek.
Peluang OVO dan DANA merger semakin kuat karena faktor Alibaba. Raksasa teknologi Tiongkok ini disebut-sebut berencana menyuntik modal Grab pada akhir tahun lalu. Alibaba memiliki saham di DANA melalui Ant Financial.
“Lebih banyak pembicaraan seperti itu (merger OVO dan DANA), mungkin menyusul (di tengah diskusi Alibaba dan Grab),” kata CEO perusahaan venture builder berbasis di Singapura, Momentum Works Li Jianggan dikutip dari ChannelNewsAsia, akhir tahun lalu (23/9/2020).