Pendanaan Efek Indonesia Incar Transaksi Marjin Naik 100% di 2023
Anak perusahaan Self-Regulation Organization (SRO), PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) mengincar transaksi marjin sebesar Rp 300 miliar di tahun 2023. Nilai ini naik 100% dari target di tahun sebelumnya.
Adapun pada tahun ini, PEI telah menyalurkan pendanaan berupa pendanaan transaksi marjin dan pendanaan transaksi Repo kepada anggota bursa senilai total Rp 1,65 triliun hingga minggu ketiga Desember 2022.
Direktur PEI Suryadi mengatakan, dana Rp 1,65 triliun mayoritas terbesarnya adalah dalam hal transaksi marjin dibandingkan Repo.
Sebagai informasi, pendanaan transaksi Repo merupakan salah satu produk pendanaan transaksi efek terbaru yang belum berusia satu tahun di PE
Per 22 Desember 2022, PEI mencatatkan posisi outstanding harian tertinggi sepanjang beroperasionalnya, yaitu mencapai Rp 585,5 miliar.
"Hingga kami merasa peran kami di pasar modal Indonesia sudah cukup diminati dan tentunya kami tidak berpuas diri juga kedepannya. Mungkin cita-cita kami mencapapi market share yang lebih luas lagi," jelas Suryadi dalam acara Peringatan HUT ke-6 PEI, Rabu (28/12).
Sebanyak 26 Anggota Bursa telah menjadi partisipan di PEI pada tahun 2022 ini. Bertambah empat partisipan baru di PEI.
“Pada 2023, kami optimistis akan bisa menjangkau penyaluran transaksi marjin kepada 30 Anggota Bursa,” tutup Suryadi.