Kalbe Farma Kantongi Penjualan Rp 7,9 Triliun, Naik 12%
Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) kantongi penjualan Rp 7,9 triliun sepanjang kuartal I 2023. Penjualan ini meningkat 12,1% dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp 7,0 triliun.
Manajemen Kalbe menjelaskan dalam keterangan resminya bahwa pemulihan kondisi makro ekonomi pasca pandemi menciptakan peluang pertumbuhan.
Secara rinci dari segi pertumbuhan dan kontribusi per divisi, obat resep perseroan membukukan peningkatan penjualan sebesar 27,5% menjadi Rp 1,9 triliun dari Rp 1,5 triliun di kuartal I 2022, serta menyumbang 24,8% dari total penjualan bersih perseroan.
Divisi produk kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 9,3% per Maret 2023 dibandingkan dengan kuartal I 2022 menjadi Rp 1,1 triliun dengan kontribusi sebesar 14,0% terhadap total penjualan bersih perseroan di kuartal I 2023.
Sementara divisi distribusi dan logistik meraih peningkatan penjualan bersih 8,5% menjadi Rp 2,8 triliun, dari Rp 2,6 triliun di periode yang sama tahun lalu, serta menyumbang 35,7% terhadap total penjualan bersih perseroan.
Sedangkan divisi nutrisi membukukan penjualan bersih Rp 2 triliun di kuartal I 2023, bertumbuh 6,4% dari pencapaian di periode yang sama tahun sebelumnya dan menyumbang 25,5% dari total penjualan bersih Kalbe di kuartal I 2023.
Dengan menerapkan strategi untuk menjaga pertumbuhan dan keberlanjutan perseroan senantiasa memperhatikan pentingnya pengelolaan rantai pasok, mengelola kenaikan biaya bahan baku dengan kebijakan kenaikan harga, mengelola portofolio produk, dan menjaga efisiensi biaya operasional.
"Perseroan juga mempertahankan likuiditas keuangan yang kuat untuk mengelola modal kerja dan melakukan ekspansi. Perseroan terus berfokus melakukan inovasi produk dan layanan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar manajemen dikutip Rabu (3/5).
Alhasil pada kuartal I 2023, Kalbe Farma mampu membukukan laba periode berjalan Rp 853 miliar atau meningkat tipis dari periode Maret 2022 yakni Rp 852 miliar.
Dari sisi aset perseroan bukukan Rp 28,2 triliun per Maret 2023 atau meningkat 3,6% dari periode Desember 2022, yakni Rp 27,2 triliun.
Sedangkan liabilitas tercatat Rp 5,3 triliun per Maret 2023 atau meningkat 3,4% dari periode Desember 2022 Rp 5,1 triliun.
Ekuitas dibukukan Rp 22,9 triliun per Maret 2023 atau meningkat 3,8% dari periode Desember 2022 Rp 22 triliun.
Melihat pergerakan saham KLBF pagi ini, Rabu (3/5), saham perseroan turun 1,4% atau 30 poin ke level Rp 2.040 per saham. Secara year to date, saham KLBF sudah turun 2,4%.