RUPSLB 30 Juni, WSBP Minta Restu Konversi Utang Jadi Ekuitas Rp 1,7 T
PT Waskita Beton Precast Tbk berencana untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Adapun aksi korporasi ini dilakukan untuk mengkonversi utang menjadi ekuitas sebesar Rp 1,7 triliun.
Emiten dengan kode saham WSBP tersebut akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 33,6 miliar saham berdasarkan ketentuan yang diatur dalam perjanjian perdamaian.
“Penerbitan saham baru dalam rangka konversi utang kreditur menjadi saham akan menggunakan harga pelaksanaan konversi dengan metode volume weighted average price 45 hari,” ujar manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (27/6).
Sehubungan dengan hal tersebut, perseroan akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2023. Perseroan berharap pemegang saham dapat menyetujui rencana tersebut.
Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) itu juga akan melakukan konversi atas utang menjadi obligasi wajib konversi (OWK). OWK diterbitkan terkait utang perseroan kepada pemegang obligasi sebesar Rp 1,8 triliun dan kreditur finansial lainnya Rp 671 miliar.
Waskita Beton memiliki modal kerja bersih negatif dan mempunyai liabilitas melebihi 80% dari aset. Berdasarkan laporan keuangan WSBP yang telah diaudit untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022, perseroan mempunyai modal kerja bersih negatif sebesar Rp 4,2 triliun dan total liabilitas sebesar Rp 8,1 triliun yang merupakan 135,3% dari total aset perseroan.
“Dengan demikian perseroan telah memenuhi kriteria untuk melakukan transaksi PMTHMETD dalam rangka memperbaiki kondisi keuangan perseroan sebagaimana diatur dalam Pasal 8B poin b POJK HMETD, karena perseroan mempunyai modal kerja bersih negatif dan mempunyai liabilitas melebihi 80% dari aset,” tulis manajemen.
Selain itu, rencana transaksi melalui PMTHMETD diharapkan memperbaiki struktur keuangan setelah PKPU. Transaksi ini diharapkan akan berpengaruh positif terhadap keuangan perseroan dalam hal penguatan struktur permodalan, yang pada akhirnya memberikan nilai tambah bagi pemegang saham WSBP.
“Struktur permodalan yang baik dapat meningkatkan kemampuan dan daya saing untuk berpartisipasi dalam kegiatan tender kontrak proyek baru. Perolehan kontrak baru akan mendukung pemulihan kinerja perseroan dan memberikan keuntungan bagi perseroan,” ujar manajemen.