Lo Kheng Hong Buka-bukaan soal Private Placement CIMB Niaga
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) tuntaskan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Dalam prospektusnya, Kamis (1/2) dijelaskan bahwa tanggal pelaksanaan private placement pada 31 Januari 2024. Lalu tanggal pencatatan saham baru pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Februari 2024.
Adapun jumlah saham baru yang diterbitkan sebanyak 10,59 juta saham dengan harga pelaksanaan private placement Rp 1.575 per lembar. Sehingga dari aksi korporasi ini, CIMB Niaga mengantongi dana segar Rp 16,69 miliar.
Tercatat eksekutor dari private placement tersebut ada dua investor. Pertama, investor kawakan Lo Kheng Hong yang juga merupakan pemegang saham BNGA. Kedua, Dendy Soerjono. Namun tak disebutkan berapa jumlah saham yang diambil bagian oleh masing-masing pihak.
Mengkonfirmasi hal itu, Lo Kheng Hong mengaku ingin menambahkan jumlah saham BNGA dengan cukup banyak, namun tidak bisa.
"Saya ingin membeli semuanya, tapi hanya dikasih 5.599.000 lembar," katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (1/2).
Dengan demikian dalam aksi itu ia merogoh kocek Rp 8,8 miliar.
Private placement adalah proses di mana emiten menawarkan dan menjual surat berharga secara langsung kepada investor terpilih secara pribadi, tanpa melibatkan penawaran umum. Dalam private placement, emiten menjual saham kepada investor tertentu, seperti investor bermodal besar, bank, perusahaan modal ventura, reksa dana, dana pensiun atau individu yang diakui secara hukum sebagai investor yang memenuhi syarat.
Sebagai informasi, Lo Kheng Hong dan Dendy Soerjono sebelumnya telah memiliki saham BNGA. Per 29 Desember 2023, Lo Kheng Hong menggenggam 19,76 juta saham BNGA atau 0,08%. Sedangkan Dendy Soerjono 18,70 juta saham atau 0,07%.
Dengan jumlah kepemilikan itu, Lo Kheng Hong tercatat sebagai pemegang saham nomor 14 terbesar dan Dendy Soerjono ke-15.
Dengan penuntasan transaksi itu, jumlah saham Bank CIMB Niaga menjadi 25,14 miliar lembar. Menanjak dari sebelum transaksi 25,13 miliar lembar. Pemegang saham yang tidak terlibat dalam aksi itu, mengalami dilusi kepemilikan 0,04%.
Seluruh dana hasil private placement tersebut untuk pembiayaan ekspansi kegiatan usaha dalam bentuk penyaluran kredit seluruh segmen bisnis perseroan. Di antaranya termasuk segmen konsumer, korporat, komersial, dan UKM baik perbankan konvensional maupun perbankan syariah, namun tidak termasuk perusahaan anak.
Selain itu, manajemen CIMB Niaga mengatakan, aksi private placement ini sebagai upaya perusahaan memenuhi persyaratan. Hal ini untuk tetap tercatat di bursa dengan memiliki jumlah saham publik beredar atau free float paling sedikit 50 juta saham dan paling sedikit 7,5% dari jumlah saham tercatat.
Sebelumnya jumlah saham publik beredar CIMB Niaga tanpa warkat sebanyak 6,65% dan warkat 0,06%. Alhasil jumlah saham beredar perseroan akan bertambah setelah private placement. Sehingga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham bank dengan kode emiten BNGA tersebut.
Menilik data RTI, saham BNGA pada perdagangan Kamis (1/2) pukul 10.50 WIB tengah stagnan di Rp 1.760. Dalam satu pekan terakhir saham ini menguat 2% dan setahun terbang 47%.