Arab Saudi Borong Produk Makanan Senilai Rp 752 Miliar di Ajang TEI-DE
Arab Saudi memborong produk makanan di ajang Trade Expo Indonesia Digital Edition (TEI-DE) 2021 senilai US$ 53,1 juta atau sekitar Rp 752 Miliar.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) turut memfasilitasi penandatanganan lima nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang asal Arab Saudi secara daring, Senin (25/10).
Adapun, penandatanganan lima nota kesepahaman itu untuk pembelian produk makanan minuman (mamin) meliputi pemanis, beras, tapioka, dan buah pinang.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menyampaikan apresiasi pada pengusaha dari Indonesia dan Arab Saudi yang terlibat dalam komitmen tersebut. Ia pun berharap agar hubungan ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi dapat terus berkembang dan saling menguntungkan.
“Saya sampaikan penghargaan yang tulus kepada para pengusaha dari Indonesia dan mitra dagang dari Arab Saudi yang secara gigih terus tumbuh dan berkembang di tengah ekonomi global yang tidak pasti,” ujar Didi dalam keterangan resminya, Senin (25/10).
Didi menyampaikan, pada gelaran TEI-DE hari ke-lima, total nilai transaksi dagang tercatat sebesar US$ 855,71 juta atau Rp 12,1 Triliun. Sebelumnya, Kemendag optimistis target transaksi pada ajang TEI-DE mencapai Us$ 1,5 miliar atau Rp 21,1 triliun.
“Nilai ini diharapkan akan terus bertambah. Kami juga berharap, para pelaku usaha di Arab Saudi dapat mengeksplorasi lebih jauh tentang produk ekspor Indonesia secara daring melalui TEI-DE 2021,” katanya.
Sebagai informasi, gelaran TEI-DE yang mengusung tema ‘Reviving Global Trade’ resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo secara hibrida di Jakarta, pada Kamis (21/11) lalu. Pameran berskala internasional ini dijadwalkan berlangsung selama 14 hari, mulai 21 Oktober hingga 4 November 2021 secara daring. Sementara showcase produk akan digelar hingga 20 Desember 2021.
Dalam TEI-DE kali ini, Indonesia juga memfokuskan perhatian kepada industri halal dalam negeri. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, Indonesia siap menjadi pusat industri halal dan kiblat fashion muslim dunia di masa yang akan datang. Terlebih, pangsa pasar produk halal di dunia semakin besar.
Warga muslim dunia berpotensi membelanjakan lebih dari US$ 2 Triliun atau sekitar Rp 28,2 ribu triliun di sektor makanan halal, produk farmasi, kosmetik, fashion dan rekreasi halal.
Sebagai upaya untuk mendorong industri halal serta ekspor produk halal Indonesia, pada Trade Expo ini, disediakan platform khusus untuk mempromosikan produk halal dan produk fashion muslim. Selain menyediakan platform khusus bagi produk-produk halal Indonesia, pemerintah juga akan meluncurkan Jakarta Muslim Fashion Week yang akan dilaksanakan secara back-to-back dengan Trade Expo Indonesia.