4 Tari Adat Jawa Timur yang Terkenal hingga Mancanegara

Image title
8 Oktober 2021, 17:50
Ilustrasi Tari Remo yang merupakan tari adat Jawa Timur
Pinterest
Ilustrasi Tari Remo yang merupakan tari adat Jawa Timur

Provinsi Jawa Timur terkenal dengan salah satu daerah yang memiliki kekakyaan seni dan budaya. Mulai dari suku, bahasa, rumah adat, pakaian adat, alat musik daerah hingga tarian tradisional dapat kita temukan di Jawa Timur.

Tak jarang dari budaya dan kesenian di Jawa Timur ini yang terkenal hingga ke mancanegara, misalnya tari tradisional. Tari tradisional dari provinsi Jawa Timur memiliki karakteristik tersendiri karena sejarah serta makna filosofi yang terkandung pada setiap tarian.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa tarian tradisional Jawa Timur yang sudah mendunia:

1. Tari Reog

Salah satu tari adat Jawa Timur yang melegenda adalah Tari Reog. Namanya tersohor tidak hanya dalam negeri, namun juga mancanegara. Tari ini berasal dari Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.

Tari Reog dilakukan secara massal. Selain itu, ada alur cerita yang disajikan, sehingga ada tokoh lakon dengan struktur cerita yang ikut mengiri proses tari.

Bagi masyarakat Ponorogo dan sekitarnya, tari ini biasanya dipentaskan pada acara malam satu suro, dan malam bulan purnama. Seiring perkembangannya zaman, tarian ini juga digunakan sebagai seremoni sambutan atau bentuk penghormatan kepada tamu besar. Sehingga tidak hanya untuk ritual-ritual saja.

Dikisahkan dalam buku Babad Ponorogo I-VIII yang terbut tahun 1984, tari reog memiliki kisah tersendiri dalam proses kemunculannya. Sejarahnya berasal dari cerita rakyat. Ada lima versi cerita yang berkembang, yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu.

Ki Ageng Kutu merupakan seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabumi pada abad ke-15. Ia memberontak karena murka pada pemerintahan raja yang penuh kezaliman dan terpengaruh kuat dari istri raja majapahit yang berasal dari Cina. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan bela diri. Namun, sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan, ia pun membuat pertunjukan seni Reog yang merupakan sindiran kepada raja Kertabumi dan kerajaannya.

Selain kisah tentang penaklukkan, dari kata Reog juga muncul kisah lainnya. Pada mulanya, Ki Ageng Kutu menciptakan barongan untuk para warok. Setelah Ki Ageng Kutu dikalahkan, Raden Katong melestarikan barongan sebagai media dakwah Islam. Karena Raden Katong merupakan penyebar Islam pertama kali di Ponorogo.

Barongan yang dimiliki warok sekarang menjadi milik masyarakat Ponorogo dan berganti nama menjadi Reog. Kata reog berasal dari kata riyokun artinya khusnul khatimah.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...