Mengenal Tari Baksa Kembang dan Makna di Baliknya
Tari Baksa Kembang berasal dari Kalimantan Selatan, yang merupakan salah satu jenis tari klasik. Tari Baksa Kembang, merupakan tari untuk menyambut tamu yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Nama kembang, pada tari Baksa Kembang, juga bukan tanpa alasan, melainkan properti tari Baksa Kembang.
Awalnya, tari Baksa Kembang hanya ditampilkan di lingkungan kerajaan saja, dan untuk menyambut tamu kehormatan atau kerabat kerajaan saja. Namun, seiring perkembangan zaman, tari Baksa Kembang juga mulai ditampilkan di hadapan masyarakat dan menjadi tarian rakyat. Kini, tari Baksa Kembang tak jarang digunakan pada acara pernikahan.
Properti Tari Baksa Kembang
Seperti telah disebutkan di atas, kembang jadi salah satu properti yang digunakan oleh para penari tari Baksa Kembang. Lebih dalam lagi, ada beberapa properti dan jenis kembang yang digunakan oleh para penari. Berikut ini adalah properti yang digunakan pada tari Baksa Kembang:
1. Mahkota Gajah Gemuling
Properti tari Baksa Kembang yang pertama adalah Mahkota Gajah Gemuling. Seperti namanya, properti ini digunakan di kepala para penari. Bentuk Mahkota Gajah Gemuling adalah sebuah mahkota yang dihiasi sepasang kembang bogam dan halilipan.
Kembang bogam digunakan di bagian pelipis, sementara halilipan menjuntai di belakang sanggul penari. Halilipan sendiri merupakan ornamen yang terbuat dari anyaman janur. Nama halilipan diambil dari serangga lipan, dan memiliki makna sifat rendah hati.
2. Kembang Bogam
Kembang bogam pada tari Baksa Kembang tidak hanya digunakan sebagai hiasan kepala penari. Properti tari Baksa Kembang ini merupakan rangkaian berbagai bunga seperti bunga mawar, bunga melati, bunga kantil dan bunga kenanga.
3. Kembang Goyang
Properti tari Baksa Kembang yang berikutnya adalah Kembang Goyang. Terbuat dari bahan kuningan dan dicat warna emas, Kembang Goyang berbentuk menyerupai tangkai bunga.
4. Anting Barumbai
Seperti namanya, Anting Barumbai digunakan di telinga penari Baksa Kembang. Anting Barumbai terbuat dari logam mulia, dan biasanya dihiasi permata.
5. Selendang
Tari Baksa Kembang juga menggunakan properti berupa selendang. Namun bukan selendang bermotif, melainkan selendang polos dengan warna-warna yang cerah. Properti tari Baksa Kembang yang satu ini, nantinya akan dililitkan ke pinggang.
6. Gelang
Gelang digunakan oleh penari Baksa Kembang di kedua tangan mereka. Properti tari Baksa Kembang yang satu ini berwarna emas dengan motif tumbuh-tumbuhan.
7. Kilat Bahu
Properti tari Baksa Kembang yang satu ini bentuknya menyerupai gelang, tapi dipakai pada bagian lengan penari.
8. Baju Kudak dan Kida-kida
Kedua properti Tari Baksa Kembang ini merupakan kostum yang digunakan oleh para penari. Bentuk baju Kudak menyerupai kemben, dan biasanya berwarna emas.
Kida-kida adalah kain yang berhiaskan emas, manik-manik dan hiasan rumbai. Properti tari Baksa Kembang ini dijahit dengan pola tertentu dan berguna untuk menutupi bagian bahu hingga dada dan juga bagian punggung atas.
9. Ikat Pinggang Emas
Para penari tarian Baksa Kembang, para penari juga menggunakan ikat pinggang berwarna emas atau perak, dan terkadang juga dihiasi permata. Ikat pinggang ini biasanya terbuat dari logam. Fungsi ikat pinggang ini untuk menyelipkan selendang yang digunakan penari.
10. Gelang Kaki Giring-giring
Terakhir, properti tari Baksa Kembang yang ada di kaki, yang bernama Gelang Kaki Giring-giring. Berbeda dengan gelang yang dipakai di tangan, Gelang Kaki Giring-giring terdapat kerincingan kecil, sehingga akan berbunyi seiring dengan gerakan penari.
Musik Pengiring Tari Baksa Kembang
Tari Baksa Kembang merupakan jenis tarian klasik, yang menampilkan gerakan yang lemah lembut dan gemulai. Begitu pun dengan musik pengiring tari Baksa Kembang yang juga bertempo lambat.
Untuk mengiringi gerakan lembut para penari Baksa Kembang, digunakan alat musik gamelan dengan irama lagu yang baku seperti Ayakan dan Jangklong hingga Kambang Muni.
Pola Lantai Tari Baksa Kembang
Sebagai tarian klasik dengan gerakan yang lemah lembut dan gemulai, Tari Baksa Kembang tentu memiliki pola lantai. Pola lantai pada tari Baksa Kembang menggambarkan kegiatan remaja putri yang sedang bermain di taman bunga.
Pola lantai tari Baksa Kembang pada umumnya, menunjukkan gerakan memetik bunga, mencium aroma bunga sampai merangkai bunga, hingga bermain-main dengan rangkaian bunga tersebut.
Rangkaian bunga yang berwujud kembang Bogam itu nantinya akan diberikan kepada tamu, mengingat tari Baksa Kembang, awalnya merupakan tarian untuk menyambut tamu kehormatan atau kerabat kerajaan Banjar.
Variasi Tari Baksa Kembang
Tari Baksa Kembang yang berasal dari Kalimantan Selatan, pada perkembangannya memiliki beberapa variasi. Variasi atau kreasi tersebut merupakan pengembangan dari tari Baksa Kembang yang asli, sehingga tidak meninggalkan gerakan inti atau pola lantai tari Baksa Kembang. Beberapa variasi tari Baksa Kembang, mengutip dari situs resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwaisata Kota Banjarmasin adalah: Lagureh, Tapung Tali, Kijik dan Jumanang.
Karena banyaknya variasi atau kreasi dari tari Baksa Kembang, para seniman tari Baksa Kembang pun berkumpul dan menggabungkannya menjadi satu tari Baksa Kembang yang baku.
Makna Tari Baksa Kembang
Sebagai salah satu jenis tari klasik, makna tari Baksa Kembang pun cukup unik. Tarian yang awalnya digunakan sebagai tari penyambut tamu kehormatan ini pun terus berkembang, hingga kini jadi tarian rakyat yang kerap dipertunjukkan di upacara pernikahan.
Diceritakan, makna tari Baksa Kembang ini adalah kisah seorang remaja putri yang sangat cantik, yang sedang bermain dengan ceria di sebuah taman bunga. Tari Baksa Kembang dibawakan dengan lemah lembut, yang berarti menunjukkan keramahan si tuan rumah dalam menyambut tamu kehormatan yang berkunjung.
Tari Baksa Kembang yang berasal dari dibawakan oleh satu orang penari, atau jika dalam kelompok maka jumlahnya harus ganjil. Tari Baksa Kembang berasal dari Kalimantan Selatan, dan jadi salah satu tarian klasik yang memiliki ciri khas yang kuat, baik dari properti, pola lantai hingga makna di baliknya.