Ini Penjelasan Mengapa Indonesia Disebut Negara Maritim
Indonesia disebut sebagai negara maritim, karena memiliki wilayah perairan lebih luas daripada daratan. Selain itu, Indonesia punya kondisi geografis yang unik di antara negara di Asia Tenggara.
Menurut sejarah Indonesia disebut sebagai negara maritim karena lokasi kepulauan menjadi jalur lalu lintas laut. Kondisi geografi yang berada di dua samudera, dua benua, dan melewati garis khatulistiwa, membuat Indonesia berada di posisi strategis.
Negara Maritim
Mengapa Indonesia Disebut Negara Maritim? Karena Indonesia terdiri dari negara kepulauan yang menjadi salah satu ciri negara maritim.
Negara maritim adalah sebuah negara yang memiliki wilayah laut lebih luas, dibandingkan luas daratan yang terdiri dari pulau-pulau. Penduduk yang tinggal di negara maritim ini juga memanfaatkan sumber daya di perairan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Selain negara maritim, Indonesia disebut juga sebagai negara agraris. Negara agraris adalah sebuah negara yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani.
Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi, menyebabkan kondisi sekitar tanah lebih subur. Kondisi tanah subur ini, cocok menjadi lahan perkebunan dan pertanian.
Ciri Ciri Negara Maritim
- Wilayah perairan atau laut lebih luas dari wilayah daratan.
- Bentuk daratan kepulauan.
- Penduduknya bekerja di bagian kelautan.
Pengaruh Negara Maritim dan Agraris
Sebagai negara maritim dan agraris, penduduk Indonesia memiliki kehidupan sosial ekonomi yang berbeda. Contohnya saja, penduduk yang bekerja di bidang pertanian berada di dataran tinggi atau rendah.
Mengutip dari buku Kreatif Tematik Tema 5 Ekosistem Kelas V untuk SD/MI, wilayah dataran tinggi memiliki tanah subur dan udara sejuk, cocok untuk perkebunan dan pertanian. Contoh hasil pertanian dan perkebunan yaitu sayur-sayuran, teh, kopi, dan buah-buahan.
Wilayah di dataran rendah berada di ketinggian kurang dari 600 meter. Wilayah ini memiliki air dan cuaca yang mendukung untuk perkebunan, pertanian, dan peternakan. Para petani dapat menanam jagung, kangkung, mangga, pisang, dan sayuran lain di dataran rendah.
Sedangkan penduduk yang bekerja di bidang kelautan, tinggal di wilayah pantai dan laut. Wilayah pantai dimanfaatkan nelayan untuk berburu ikan, pelabuhan, tempat wisata, dan pengolahan hasil laut. Indonesia menghasilkan minyak bumi dan gas dari laut, mutiara, rumput laut, udang, dan berbagai jenis ikan.
Batas Wilayah Indonesia Secara Hukum
Indonesia mempunyai dua jenis batas wilayah, yaitu secara hukum dan politik. Batas wilayah ini berdasarkan perjanjian dan kesepakatan antar negara. Sedangkan batas fisik berdasarkan kenampakan bentang alam di negara.
Batas Politik
1. Deklarasi Djuanda
Deklarasi dilaksanakan pada 13 Desember 1957, membahas mengenai wilayah laut. Wilayah laut teritorial Indonesia dinyatakan 12 mil. Deklarasi ini menjadi pernyataan pada dunia, jika laut Indonesia termasuk laut sekitar kepulauan menyatu menjadi NKRI.
2. Treaty of London
Merupakan kesepakatan Traktat London di tahun 1824. Kesepakatan ini dilakukan antara Belanda dan kerajaan Inggris, untuk membagi wilayah kekuasaan.
3. Peradilan Arbitrage
Keputusan peradilan Arbitrage dilakukan di Den Haag tahun 1928. Peradilan ini menentukan batas antara Indonesia dan Filipina.
4. Ordonasi 1939
Membahas tentang pembagian wilayah laut, berdasarkan laut pedalaman dan laut teritorial.
5. Konvensi Hukum Laut Internasional
Konvensi ini dilakukan tahun 1982, membahas mengenai jenis batas laut berdasarkan batas laut Teritorial, batas laut kontinen, dan zona ekonomi eksklusif (ZEE).
Batas Laut dan Daratan
Batas Teritorial Daratan
Indonesia berbatasan dengan beberapa negara yaitu Malaysia yang berada di pulau Kalimantan, Timor Lester di pulau Timor, dan Papua Nugini di pulau Papua. Indonesia memberikan patokan untuk membatasi wilayah daratan.
Batas Teritorial Lautan
1. Laut Teritorial
Indonesia memiliki laut teritorial berdasarkan garis khayal yang jaraknya mencapai 12 mil. Hitungan 12 mil dari garis pantai terluar ke arah laut lepas
2. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona ekonomi eksklusif Indonesia selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka. ZEE diukur dari garis dasar pantai.
3. Landas Kontinen
Landas kontinen adalah dasar laut, secara geologis menjadi lanjutan dari suatu kontinen (benua). Indonesia berada di dua landasan kontinen yaitu Asia dan Australia.
Karakteristik Perairan di Indonesia
Luas wilayah lautan di Indonesia terdiri dari sungai, rawa, waduk, dan perairan laut. Berikut penjelasan mengenai karakteristik perairan di Indonesia:
1. Sungai
Sungai bisa mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah, lalu berakhir di muara laut. Sungai adalah aliran air yang mengalir dari daratan ke laut. Sungai bisa melalui pegunungan, danau, rawa, dan makin melebar ke lautan. Sungai bermanfaat untuk pembangkit listrik, transportasi, irigasi, olahraga, rekreasi, hingga perikanan.
2. Danau
Danau adalah cekungan daratan yang berisi air. Di Indonesia danau terbentuk karena letusan gunung berapi atau danau vulkanik. Ada juga danau buatan manusia yang digunakan sebagai waduk, perikanan, dan pembangkit listrik. Danau Toba merupakan danau terluas di Indonesia yang memiliki lebar 905 meter. Danau ini terbentuk karena patahan tektonik.
3. Laut
Laut adalah kumpulan air yang jumlahnya banyak dan luas sampai yang berada di sekitar pulau. Laut rasanya asin dan berisi berbagai tumbuhan dan hewan yang hidup sesuai kedalaman laut.
Perlu diketahui, Indonesia mempunyai batas laut teritorial sejauh 12 mil dari garis lurus dan berbatasan dengan ZEE sejauh 200 mil dari garis dasar laut.