Virus Chikungunya Menyebar di Bogor, Pahami Bedanya dengan DBD

Image title
Oleh Abdul Azis Said
11 Juli 2019, 13:11
virus chikungunya, demam chikungunya, penyakit chikungunya, bedanya chikungunya dengan dbd, demam chikungunya dan dbd, chikungunya menyebar di bogor, nyamuk demam berdarah, nyamuk chikungunya
ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD dan chikungunya

Chikungunya mendadak jadi perbicaraan publik setelah adanya laporan puluhan warga di Desa Pasarean, Bogor terjangkit penyakit ini. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor setidaknya mencatatkan periode penularannya telah berlangsung sejak Mei 2019.

Seiring penyebarannya yang cepat, jumlah pengidapnya terus bertambah dan menyerang hampir semua kalangan usia dari anak-anak hingga lansia. Faktor penyebarnya dari nyamuk  Aedes Aegypti dan Albopictus. Aedes Aegypti juga merupakan nyamuk yang mentransmisikan virus demam berdarah (DBD).

Advertisement

Dalam catatan WHO, penyakit ini mulai teridentifikasi sejak ditemukan pertama kali mewabah di wilayah Tanzania, salah satu negara di Benua Afrika pada 1952. Saat itu ditemukan penyebaran virus RNA (Ribonucleic Acid) yang meluas ke wilayah timur kawasan Asia, termasuk Indonesia. Wabah terbesar yang pernah terjadi pada 2005 di pesisir Samudera Hindia, di antaranya India, Indonesia, Maladewa, Myanmar, dan Thailand, yang dilaporkan menjangkiti 1,9 juta warga.

(Lihat Infografik: Masyarakat Perkotaan Rentan Penyakit Kritis)

Transmisi virus ini juga meluas hingga kawasan Eropa pada 2007, untuk pertama kalinya terjadi di daerah Italia Timur Laut. Sedangkan wabah terbesar pernah terjadi di Amerika pada 2015, tepatnya di Kepulauan Karibia dengan 1,37 juta kasus.

Dalam jurnal yang diterbitkan Kementrian Kesehatan, chikungunya dikategorikan penyakit ringan karena tergolong self limiting disease, yang bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, beberapa gejala yang menyerang juga dapat berlangsung dalam periode panjang. Umumnya memang hanya hitungan hari, tapi ada beberapa temuan di mana chikungunya dapat berlangsung bulanan atau menahun. Untuk mencegahnya, diperlukan identifikasi gejala penyakit ini sejak dini. 

Gejala Penyakit Chikungunya

Pemahaman masyarakat terkait virus chikungunya sering kali bias dengan gejala penyakit virus dengue atau demam berdarah (DBD). Di samping disebabkan oleh nyamuk yang sama, keduanya juga menunjukkan tanda-tanda yang mirip, yakni selalu disertai dengan demam, sakit kepala, dan mual-mual. Keduanya juga sama-sama menunjukkan adanya gejala fisik berupa ruam merah pada tubuh pengidapnya.

Penyebaran kedua jenis penyakit ini juga kadang dapat menjangkit seseorang dalam satu musim yang sama, terlebih keduanya sama-sama ditularkan melalalui sebaran virus yang dibawa nyamuk. Kondisi lingkungan pada musim tertentu dapat mendukung perkembangan kedua jenis nyamuk ini kian pesat.

Seperti dilansir dari hellosehat.com, meski gejalanya hampir mirip, chikungunya dan DBD memiliki perbedaan yang dapat diidentifikasi dengan kadar seberapa parah gejala yang ditunjukkan. Beberapa gejala pada pengidap DBD juga tidak ditemukan pada pengidap chikungunya. DBD biasanya ditandai dengan terjadinya mimisan. Gejala ini tidak ditemukan pada pengidap chikungunya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement