Pengertian Psikopat, Gejala, dan Penyebabnya
Istilah psikopat tentu banyak mewarnai layar kaca baik lokal maupun mancanegara. Namun banyak juga yang tidak tahu, arti psikopat itu sendiri. Psikopat atau psycho merupakan gangguan mental yang ditandai kurangnya empati dan kontrol perilaku yang buruk atau impulsif. Sikap ini mengakibatkan penderitanya memiliki perilaku antisosial, cenderung melanggar aturan, hingga melakukan tindak kriminal, termasuk kekerasan.
Sejumlah pakar psikologi memberikan definisi terkait arti psikopat. Salah satunya adalah berarti gangguan kepribadian antisosial (antisocial personality disorder/APD). Beberapa ahli menyebut, psycho dan APD memiliki pengertian yang sama, tetapi sebagian lainnya menilai psikopat merupakan bentuk dari APD yang parah.
Dalam kondisi psikopat, seseorang akan menunjukkan sikap manipulatif demi memperoleh kepercayaan dari orang lain. Mereka akan berusaha meniru emosi yang sejatinya tidak mereka rasakan, dan akan tampak seperti orang yang normal. Bahkan, mereka seringkali menunjukkan kepribadian yang hangat dan mempesona.
Tak jarang para penderitanya merupakan kalangan berpendidikan tinggi serta memiliki pekerjaan yang stabil. Bahkan, terkadang mereka memiliki keluarga dan hubungan jangka panjang lainnya tanpa seorang pun tahu sifat sejati mereka. Inilah alasan kenapa banyak orang yang tidak menyadari jika ada seseorang dengan kondisi seperti ini di lingkungannya.
Dikarenakan tidak ada rasa peduli akan perasaan dirinya, seseorang yang psycho banyak yang melakukan hal tak bermoral, sering berbohong, bahkan kriminal, tanpa penyesalan dan rasa bersalah. Sikap inilah yang kemudian berdampak luas pada kehidupannya, termasuk merusak pekerjaan, sekolah, serta hubungan dengan keluarga dan lingkungan sosial.
Gejala-gejala Psikopat
Ciri-ciri dari orang psikopat sejatinya dapat dikenali semenjak masih anak-anak. Apabila tidak diatasi dengan segera, kondisinya akan semakin parah. Gejalanya cenderung memuncak pada usia akhir masa remaja dan awal usia 20-an, yang terkadang membaik dengan sendirinya saat seseorang berusia 40-an.
Pada umumnya beberapa penderita akan memiliki kondisi seperti orang normal pada awalnya dan kerap bergaul di masyarakat. Padahal, ia memiliki karakter tersembunyi yang berkebalikan.
Berikut karakter dan ciri-ciri dari psikopat yang dilansir dari situs informasi kesehatan Hellosehat.com:
1. Memesona dan Memiliki Keahlian Berbicara
Ciri pertama dari psikopat adalah memiliki kecenderungan yang mengarah untuk bersikap baik, serta pribadi yang menarik dan menawan. Selain itu dirinya juga cerdik dan jago berbicara. Mereka umumnya berbicara dengan cepat dan berenergi, dan sering menyela pembicaraan orang lain dengan berbagai informasi yang meyakinkan. Kebanyakan orang benar-benar menyukai individu dengan sikap seperti ini.
2. Memiliki Tingkat Kepercayaan Diri dan Arogansi yang Tinggi
Sosok psikopat lekat dengan kepemilikan pandangan yang terlalu tinggi serta kemampuan untuk percaya diri, tampak karismatik atau menggetarkan bagi orang lain, serta sombong. Orang dengan kondisi ini percaya bahwa mereka adalah manusia yang unggul.
3. Mudah Bosan
Salah satu ciri psikopat berikutnya adalah rendahnya tingkat kedisiplinan dalam menjalankan tugasnya hingga selesai, karena mereka mudah bosan. Mereka tidak akan bisa bekerja dalam pekerjaan yang sama untuk waktu yang lama atau tugas-tugas yang mereka anggap membosankan atau rutin.
4. Tidak Mudah Menyasal atau Merasa Bersalah
Sosok dengan pribadi psikopat akan cenderung tidak peduli, tidak memihak, berhati dingin, dan tidak empati. Oleh karena itu, penderita kondisi ini tidak akan peduli akan kerugian, rasa sakit, dan penderitaan korban.
5. Memiliki Gaya Hidup Parasit
Di sisi lain seorang psikopat juga menjadi parasit dan memiliki memiliki ketergantungan yang disengaja pada orang lain, seperti dalam hal uang. Ia juga manipulatif, egois, dan mengeksploitasi/memanfaatkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya, karena ia sendiri kurang motivasi, memiliki disiplin yang rendah, dan tidak mampu menyelesaikan tanggung jawab.
6. Tidak Memiliki Hasrat untuk Mencintai
Ada hasrat egomaniak yang ada dalam diri psikopat. Mereka sangat mementingkan diri sendiri dan hal tersbut tidak mudah untuk diubah, sehingga membuat mereka benar-benar tidak mampu mencintai orang lain, termasuk orangtua, pasangan, dan anak-anak mereka sendiri. Satu-satunya perlakuan baik yang diperlihatkan oleh psikopat adalah ketika hal itu dapat digunakan sebagai keuntungan mereka atau memudahkan rencana dan tujuan mereka.
Penyebab-penyebab Psikopat
1. Genetik
Faktor genetik dapat menjadi salah satu penyebab dari psikopat. Kelainan genetik yang diturunkan dalam keluarga membuat seseorang rentan mengalami gangguan kepribadian antisosial, termasuk psikopat.
2. Kondisi Otak
Kondisi otak dapat menjadi penyebab dari psikopat apabila ditemukan gangguan pada bagian dari dalam pemrosesan emosi, empati, dan pengambilan keputusan, yaitu amigdala, insula, dan korteks prefrontal, menunjukkan penurunan aktivitas pada orang dengan karakteristik psikopat.
3. Trauma
Trauma masa kecil juga disebut berperan dalam membentuk seseorang menjadi psikopat, seperti pelecehan atau kekerasan pada anak. Beberapa penelitian menunjukkan, gangguan kepribadian ini seringkali muncul pada orang dengan lingkungan keluarga yang sulit, seperti orangtua yang antisosial, alkoholisme, perkelahian orangtua, atau anak menjadi saksi KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), serta pola asuh yang kurang tepat, seperti orangtua yang kerap berkata kasar atau menelantarkan anak.
Demikianlah pengertian dan penjelasan mengenai psikopat, serta ciri-cirinya yang harus diwaspadai. Apabila menemukan kondisi diri atau anggota keluarga dan kerabat yang mengalami gejala psikopat agar segera mengonsultasikannya ke psikolog atau psikiater terdekat.