Lippo Rekatkan Bisnis Retail & Bank: Matahari Beli 16% Saham Bank Nobu

Image title
6 November 2020, 17:34
Matahari ritel
Katadata | Arief Kamaludin

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) melebarkan sayap bisnisnya dengan masuk ke industri perbankan dengan menjadi salah satu pemilik saham PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU). Secara bertahap, Matahari akan memiliki maksimal sebanyak 728 juta saham atau setara 16,41% saham Bank Nobu.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan, Jumat (6/11) dijelaskan, harga pelaksanaan pembelian saham Bank Nobu ini senilai Rp 755 per saham. Sehingga, Matahari akan mengeluarkan dana maksimal Rp 549,64 miliar untuk membeli saham Bank Nobu.

Advertisement

Matahari membeli saham tersebut dari PT Inti Anugerah Pratama, dengan pertimbangan harga yang murah. Perusahaan ini menawarkan sahamnya dengan harga yang lebih rendah dari harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia selama 90 hari terakhir, sebagaimana diatur dalam POJK 17. 

Matahari merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Lippo Group melalui PT Multipolar Tbk (MLPL) sebesar 19,42%, dimana bergerak di bisnis perdagangan besar untuk kebutuhan sandang ini. Sementara, Bank Nobu juga dimiliki Lippo Group melalui PT Kharisma Buana Nusantara sebesar 22,53%.

Transaksi pembelian saham Bank Nobu ini akan dibagi menjadi tiga tahap. Trahap pertama, Matahari telah melakukan transaksi pembelian saham pada 4 November 2020 senilai Rp 302 miliar. Dengan menggelontorkan dana tersebut, saat ini Matahari telah memiliki sebanyak 400 juta unit saham Bank Nobu.

Perseroan menjelaskan alasan masuk ke bisnis perbankan karena menilai Indonesia siap untuk pertumbuhan penetrasi perbankan selama beberapa dekade mendatang. Sebagian besar konsumen Indonesia masih belum memiliki rekening bank yang utamanya disebabkan oleh tantangan operasional dalam menyediakan layanan perbankan di seluruh wilayah non-metropolitan.

Sementara, Matahari memiliki penetrasi pasar menengah yang besar dan jangkauan yang luas. Sebelum periode pandemi, Matahari memiliki lebih dari 7 juta anggota aktif yang berbelanja setidaknya sekali dalam setiap tahun.

"Dari total transaksi yang terjadi di toko-toko Perseroan di seluruh negeri, lebih dari 55% transaksi dilakukan dengan menggunakan uang tunai," kata manajemen Matahari dalam dokumen rencana transaksi yang dikutip Jumat (6/11).

Menurut manajemen Matahari, terdapat tren berkelanjutan menuju ekosistem konsumen di mana-mana. Konsumen lebih suka memiliki pengalaman berbelanja satu pintu di lingkungan omnichannel. Didorong oleh digital, kebutuhan bank dan pengecer besar saling mendukung.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement