Selain India, 3 Negara Ini Mengalami Lonjakan Kasus Covid-19
Kondisi di India bertambah parah di tengah gelombang kedua pandemi Covid-19. Ribuan warganya terinfeksi setiap hari dan harus mengantri untuk masuk ke rumah sakit.
Selama tiga hari, Goldi Patel harus mencari rumah sakit yang mau menerima suaminya. Di tengah musim panas yang menyengat New Delhi, ia berjuang agar suaminya tetap bernapas.
Empat rumah sakit, melansir dari CNN, menolak Patel yang sedang hamil tujuh bulan dengan anak pertamanya. Akhirnya ia menemukannya di Sardar Patel Covid Care Centre and Hospital.
Fasilitas di pinggiran ibu kota itu sangat kurang sehingga suaminya memohon untuk keluar dari sana. Ia hampir tidak ada kontak dengan dokter dan obat-obatan yang diterima pun terbatas.
Dengan 80% paru-parunya sudah terinfeksi, ia takut kondisinya semakin parah. “Saya sangat takut,” kata Sadanand pada Sabtu (1/5), suami Patel. “Apabila menjadi kritis, saya tidak berpikir mereka akan menyelamatkan saya.”
Melansir dari Reuters, pada hari ini India melaporkan lebih 300 ribu kasus baru virus corona. Angka ini bertahan selama 12 hari berturut-turut.
Total kasus infeksinya mencapai 19,93 juta jiwa. Data Kementerian Kesehatan India juga menunjukkan jumlah kematian karena Covid-19 telah menyentuh angka 218 ribu orang.
Para pakar medis menyebut angka asli di negeri berpenduduk 1,35 miliar orang itu mungkin lima sampai 10 kali lebih tinggi dari perhitungn resmi.
Rumah sakit telah terisi penuh. Pasokan oksigen medis menipis. Kamar mayat dan krematorium bekerja keras mengurus jenazah yang terus berdatangan.
Setidaknya 11 negara bagian dan wilayah persatuan telah memberlakukan beberapa bentuk pembatasan untuk mencoba dan membendung infeksi. Namun, Perdana Menteri Narendra Modi enggan memberlakukan kuncian nasional, khawatir tentang dampak ekonomi.
Lonjakan infeksi adalah krisis terbesar di India sejak Modi menjabat pada 2014. Ia telah dikritik karena tidak mengambil langkah sebelumnya untuk mengekang penyebaran Covid-19.
Krisis Covid-19 tidak hanya terjadi di India. Setidaknya ada tiga negara lainnya juga mengalami guncangan yang sama. Berikut daftarnya:
1. Turki
Negara Uni Eropa tersebut mencatat 340 kematian dan 25.980 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Pemerintah di sana telah melakukan pembatasan gerak nasional sejak tiga hari lalu.
Ini adalah lockdown pertama sejak pandemi terjadi pada tahun lalu. Sekolah terpaksa tutup dan banyak bisnis mengalami nasib serupa.
Turki menempati urutan keempat secara global dalam kasus harian berdasarkan rata-rata tujuh hari, menurut perhitungan Reuters. Rekor kematian negara itu terjadi pada Jumat lalu dengan angka 394 jiwa.
Pemerintahan Presiden Tayyip Erdogan harus menghadapi kritik dalam penanganan Covid-19. Pada Februari dan Maret lalu, Erdogan mengadakan kongres partai dengan ribuan orang dalam ruangan.
Ia juga menghadiri pemakaman di tengah banyak orang kemarin. Padahal, aturan pemakaman yang berlaku selama lockdown adalah maksimal 10 orang.
2. Iran
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan negaranya menderita gelombang keempat Covid-19. Jumlah kematian hariannya pada hari ini mencetak rekor tertinggi sejak pandemi terjadi, yaitu 496 jiwa.
Total kematian di negara itu karena virus corona mencapai 70.070 jiwa. Kementerian Kesehatan juga melaporkan 21.026 kasus virus korona sehingga totalnya menjadi 2.417.230 kasus.
Setidaknya 5.244 pasien berada di unit perawatan intensif atau ICU. Sekitar 300 kota besar dan kecil di seluruh negeri telah dikategorikan sebagai zona merah dan berada dalam semi-lockdown. Beberapa bisnis yang tidak penting harus ditutup.
3. Brasil
Dengan hampir lebih dari 14,5 juta kasus, jumlah kematian karena Covid-19 di Brasil hampir menyentuh 400 ribu jiiwa. Negara ini, menurut data Universitas Johns Hopkins, terus mencetat rekor kematian tertinggi dunia.
Menteri Kesehatan Marcelo Queiroga telah meminta negara-negara yang memiliki dosis vaksin Covid-19 ekstra untuk membagikannya dengan Brasil secepat mungkin.
Hanya sekitar 6% dari 210 juta penduduk Brasil yang telah divaksinasi penuh. Angkanya jauh tertinggal dengan tetangganya, seperti Chili dan Uruguay. Padahal, Negeri Samba berada di urutan ketiga kasus Covid-19 terbanyak di dunia.