Menu McDonald’s-nya Laris Manis, Berapa Gaji & Kekayaan Personel BTS?
Restoran cepat saji McDonald’s Indonesia melakukan sistem buka-tutup pesanan untuk mengantisipasi tingginya pembelian BTS Meal. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pesanan dan membludaknya antrian.
Menu khusus itu kemarin telah menyebabkan kerumunan dan bertentangan dengan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. “Keselamatan dan keamanan konsumen adalah prioritas Mc’Donald’s Indonesia,” kata Associate Director of Communication McDonald's Indonesia Sutji Lantyka dalam keterangannya, Rabu (9/6).
Ia memastikan penutupan beberapa McDonald’s sifatnya hanya sementara. “Hal ini demi menghindari kerumunan antrian pada sistem drive thru dan pembelian delivery. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ucapnya.
BTS Meal adalah menu kolaborasi antara restoran asal Amerika Serikat itu dengan grup band asal Korea Selatan, Bangtan Sonyeondan alias BTS. Dalam satu paket seharga Rp 51 ribu, para penggemar boyband ini alias ARMY mendapatkan 9 potong Chicken McNugget, kentang goreng ukuran media, segelas Coca Cola ukuran medium, beserta saus sweet chilli dan saus chajun.
Untuk seluruh ARMY yang tertarik membeli, Sutji mengatakan, tidak perlu khawatir kehabisan menu spesial ini. BTS Meal akan tersedia dalam kurun waktu satu bulan. Para pelanggan tidak perlu tergesa-gesa untuk membelinya.
Perburuan barang-barang yang berhubungan BTS tak lepas dari kesuksesan boyband tersebut. Memulai debut sejak 2013, grup band ini telah mengeluarkan lima album studio berbahasa Korea dan empat berbahasa Jepang.
Business Insider beberapa waktu lalu pernah menulis, grup musik ini bernilai US$ 3,6 miliar untuk perekonomian Korea Selatan. Ketujuh personilnya berhasil menarik pundi-pundi uang tidak hanya ke industri musik, tapi juga pariwisata, e-commerce, dan penjualan produk dari negara tersebut.
Tiket konsernya laku keras. Untuk pertunjukan bertajuk Love Yourself World Tour pada 2018 hingga 2019, Billboard menyebutnya tur konser berpendapatan tertinggi dalam sejarah untuk grup musik dalam bahasa non-Inggris.
Konser itu berlangsung di Asia, Amerika Serikat, hingga Eropa, dengan jumlah penonton yang hadir mencapai lebih dua juta orang. Total pendapatan konsernya mencapai lebih US$ 192 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun.
Laba Bersih Big Hit Entertainment
Pandemi tak menyurutkan langkah mereka. Ketika label rekaman lain berjuang keras untuk tidak merugi pada tahun lalu, perusahaan yang menaungi BTS, Big Hit Entertainment, justru meraih untung. Laba bersihnya naik lebih 19% dibandingkan 2019 menjadi US$ 77,5 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun.
Pada laporan keuangan yang disampaikan pada Februari lalu, pendapatan perusahaan naik 36% menjadi US$ 716,7 juta. Penjualan album musik menyumbang 40,2% pendapatan perusahaan.
Big Hit seharunya dapat meraup US$ 180 juta dari 60 pertunjukan tur dunia pada 2020. Tapi semua dibatalkan akibat pandemi. Pendapatan konsernya turun 98% menjadi hanya US$ 3,1 juta.
Perusahaan lalu memutar model bisnisnya. Konser daring pada malam tahun baru mendorong pendapatan konten naik 71% menjadi US$ 120,1 juta. Penjualan barang merchandise melalui platform WeVerse naik 53% menjadi US$ 233,1 juta.
Menurut laporan Forbes, BTS berhasil mengumpulkan US$ 50 juta (Rp 713 miliar) hanya dalam kurun waktu enam bulan di 2020. Grup ini kemudian dinobatkan dalam daftar Forbes Celebrity 100 pada tahun yang sama. Para personelnya memperoleh gabungan $50 juta, sekitar $7 juta (Rp 99 miliar) per anggota.
