BRI Kucurkan 60% dari Alokasi KUR Rp260 Triliun untuk Sektor Produktif

Cahya Puteri Abdi Rabbi
22 Maret 2022, 18:58
Dapat Alokasi KUR Rp 260 T, BRI Salurkan 60% di Sektor Produktif
Arief Kamaludin|KATADATA
Gedung Bank Rakyat Indonesia

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan memfokuskan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor produktif. Langkah itu sejalan dengan upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Penyaluran KUR yang didominasi sektor mikro ini menjadi langkah meningkatkan inklusi keuangan sebagai isu prioritas dalam presidensi G20 2022.

BRI mendapatkan alokasi dana KUR sebesar Rp 260 triliun atau setara 70% dari total dana KUR yang sebesar Rp 373,17 triliun. Adapun, sebanyak 60% dana KUR bakal dikucurkan di sektor produktif.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, kapabilitas perseroan dalam memberdayakan UMKM dipercaya bisa berimplikasi positif terhadap pemulihan ekonomi. Ia optimistis, perseroan akan dapat mencapai target KUR 2022 hingga akhir tahun.

"Mudah-mudahan kami semakin concern dengan sektor produktif sehingga bisnis nasabah dipastikan dapat tumbuh dengan sustainable,” kata Supari dalam keterangan resminya, Selasa (22/3).

Perseroan pun telah menggodok strategi untuk mengoptimalisasi penyaluran kredit di sektor unggulan, serta memiliki multiplier effect kuat dari aktivitas usahanya. Pertama, pelaku usaha sektor perdagangan dengan rantai nilai yang panjang. Kedua, membidik sektor bisnis yang tahan banting terhadap pandemi Covid-19 seperti sektor pangan.

"Kemudian, kami melirik sektor manufaktur karena dianggap terus mengalami perbaikan. Selain itu, sektor produksi juga kami bidik untuk menggenjot penyaluran KUR," kata dia.

Optimalisasi penyaluran KUR juga terus dilakukan perseroan dari aspek pemerataan. Menurut data BRI, terjadi kenaikan rata-rata rumah tangga penerima KUR. Pada 2019, rata-rata penerima KUR adalah enam penerima dari 100 rumah tangga. Angka itu meningkat menjadi delapan penerima KUR dari 100 rumah tangga pada 2020.

Lalu, pada 2021, rata-rata penerima KUR menjadi 11, dan tahun ini BRI mengupayakan untuk meningkatkan kembali jumlah penerima KUR menjadi 13 penerima dari 100 rumah tangga.

"Mudah-mudahan dengan jangkauan seperti ini, harapan pemerintah untuk membangun pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang semakin tangguh dan kuat, akan terjadi sehingga nanti mereka akan naik kelas,” katanya.

Supari menjelaskan bahwa, dengan jangkauan BRI yang luas dalam penyaluran KUR ini, dipercaya dapat mendorong pencapaian target rasio kredit nasional 30% dan tingkat inklusi keuangan 90% pada 2024 yang ditetapkan pemerintah. Ia pun turut mengapresiasi langkah pemerintah yang memperpanjang subsidi bunga pinjaman KUR 3% hingga Desember 2022.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...