Psikolog Ungkap Amber Heard Alami Dua Gangguan Kepribadian
ZIGI – Sidang Johnny Depp vs Amber Heard terus berjalan dan memeriksa saksi-saksi baru untuk dimintai keterangan. Terkini, seorang psikolog bernama Shannon Curry memberi kesaksian bahwa mantan istri Johnny Depp mengidap gangguan kepribadian.
Bagaimana penjelasan Shannon Curry soal klaim gangguan kepribadian yang dialami Amber Heard? Atas dasar apa ia menyimpulkan demikian? Simak berita selengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: Johnny Depp Tolak Main Lagi di Series The Pirates of Caribbean
Penilaian Secara Psikologis
Shannon Curry dipanggil untuk bersaksi dalam persidangan dugaan pencemaran nama baik Johnny Depp terhadap Amber Heard. Curry menyebut, Amber telah menampilkan presentasi yang terlalu dramatis karena adanya gangguan kepribadian.
Melansir The Guardian, klaim Shannon Curry berdasarkan atas evaluasi terhadap Amber dan ditemukan bahwa ia mengalami dua diagnosis psikiatri yaitu gangguan kepribadian ambang dan gangguan kepribadian histrionik.
Lebih lanjut, Curry yang bertindak sebagai saksi di pihak Depp menegaskan bahwa diagnosis itu berasal dari pemeriksaan penilaian psikologis, ditambah dengan pemeriksaan langsung pada dua kesempatan, dan keikutsertaan dalam tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI).
"Heard menampilkan sisi reaktif, presentasi yang terlalu dramatis, menggunakan kata-kata seperti ajaib dan luar biasa untuk menggambarkan peristiwa," kata Shannon Curry dikutip dari The Guardian pada Rabu, 27 April 2022.
Curry menjelaskan gangguan kepribadian ambang mewakili kepribadian yang tidak stabil, waspada terhadap penolakan, dengan sedikit akses ke pengaturan diri. Biasanya, gangguan ini ditandai dengan banyak kemarahan, kekejaman terhadap orang-orang yang kurang kuat, peduli dengan citra, mencari perhatian dan cenderung menyalahkan pihak luar.
"Siapa pun yang mencoba menjalin hubungan intim dengan kepribadian seperti itu, kemungkinan akan berubah dari diidolakan menjadi tempat sampah," tambah Curry.
Bantah Klaim Amber Heard
Amber Heard sebelumnya mengklaim bahwa dia telah menderita stres pasca-trauma (PTSD) akibat dari dugaan pelecehan yang dilakukan Johnny Depp. Akan tetapi, Shannon Curry mengklaim bahwa pengakuan PTSD adalah salah satu kondisi psikologis yang paling mudah untuk dipalsukan.
"Heard sangat melebih-lebihkan gejala stres pasca-trauma (PTSD) dalam tes yang diberikan," ungkap Curry.
Saksi lain yang melengkapi informasi dari kasus ini adalah petugas polisi Los Angeles Melissa Saenz. Ia mengaku sempat mengunjungi penthouse Los Angeles pada Mei 2016, beberapa hari sebelum Heard mengajukan gugatan cerai dan muncul di gedung pengadilan dengan wajah memilukan yang diklaim berasal dari pertengkarannya dengan Depp.
Melissa Saenz mengatakan dalam rekaman deposisi bahwa dia dapat melihat Heard menangis tetapi tidak menemukan bukti cedera. Pengacara Depp menilai, kesaksian Saenz adalah bukti bahwa Heard memalsukan cederanya untuk merusak reputasi Depp.
Sementara itu, Johnny Depp terus membantah pernah melakukan kekerasan fisik terhadap Amber Heard. Sebaliknya, Depp justru menyatakan bahwa mantan istrinya itulah yang sering melakukan kekerasan terhadapnya.
Baca Juga: 4 Pernyataan Terbaru Johnny Depp, Korban KDRT Ibunya Saat Kecil