8 Jenis Risiko Investasi yang Perlu Diketahui
ZIGI – Dalan dunia investasi, terdapat istilah high risk, high return, yang diartikan semakin tinggi risiko, semakin tinggi pula keuntungan yang didapat. Sebagian investor pernah mengalami harga yang dibeli cenderung turun. Hal tersebut merupakan salah satu risiko investasi yang umum terjadi.
Dilansir dari Investopedia, risiko didefinisikan sebagai istilah keuangan, di mana kenyataan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Risiko mencakup kemungkinan untuk kehilangan sebagian atau seluruh investasi awal. Maka dari itu, kamu harus menghindari kehilangan lebih banyak dana, dengan cara mengetahui risiko investasi meminimalisir kerugian.
Lantas apa saja jenis risiko investasi? Yuk simak penjelasannya satu-persatu di bawah ini.
Risiko Kredit
Risiko kredit bisa diartikan bahwa pihak peminjam yang gagal bayar, karena tidak mampu membayar bunga atau pokok atas kewajiban utangnya. Biasanya risiko ini terjadi pada investasi P2P (peer to peer lending). Selain itu, jenis risiko ini menyangkut pada investor yang menginvestasikan dalam bentuk obligasi.
Jika investor menanamkan modal pada obligasi pemerintah, tingkat risiko gagal bayar cenderung lebih rendah. Sedangkan jika investor menanamkan modal pada obligasi korporasi, tingkat risiko gagal bayar lebih tinggi. Obligasi yang memiliki peluang lebih tinggi, akan semakin tinggi pula tingkat risiko yang didapatkan.
Risiko Bisnis
Risiko bisnis mengacu pada kelangsungan dasar bisnis perusahaan, di mana perusahaan mampu menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membayar biaya operasional serta menghasilkan keuntungan. Pada risiko bisnis, berkaitan dengan seluruh pengeluaran untuk suatu perusahaan tetap beroperasi dengan baik.
Biaya yang harus ditanggung meliputi gaji karyawan, biaya produksi, sewa fasilitas, biaya administrasi, dan kantor. Tingkat risiko sebuah perusahaan dipengaruhi berbagai faktor, seperti margin keuntungan, harga pokok, dan tingkat permintaan konsumen.
Risiko Valuta Asing
Risiko valuta asing atau valas adalah risiko yang dapat terjadi karena perubahan kurs valuta asing yang berada di pasaran, tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka dari itu, perlu untuk mempertimbangkan fakta bahwa nilai tukar valuta asing bisa mengubah harga aset.
Risiko nilai tukar valuta asing berlaku untuk semua instrumen, yang menggunakan mata uang asing. Risiko ini dikenal sebagai exchange rate risk atau currency risk.
Risiko Negara
Risiko negara adalah risiko yang mengacu pada suatu kondisi suatu negara, yang tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya.
Ketika suatu negara gagal dalam memenuhi komitmennya, hal tersebut bisa mempengaruhi seluruh instrumen keuangan lainnya serta sesuatu yang berhubungan dengan negara tersebut.
Jika tertarik berinvestasi di luar negeri, maka perhatikanlah kondisi keuangannya. Biasanya jenis risiko ini paling sering terlihat di negara berkembang, yang mengalami defisit.
Risiko Politik
Risiko politik masih berkaitan dengan risiko negara. Jenis ini didasarkan pada kondisi perpolitikan suatu negara karena adanya ketidakstabilan politik atau perubahan di suatu negara, mencakup perubahan ketentuan perundang-undangan yang membuat pendapatan berturun.
Maka dari itu, investor yang berencana menanamkan modal di luar negeri harus melihat kondisi perpolitikan di negara tersebut. Karena jika kondisi politik negara tersebut baik, akan berdampak positif pada investasi.
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko yang dapat terjadi karena perubahan suku bunga yang absolut, yang mempengaruhi pendapatan investasi. Jenis risiko ini sangat mempengaruhi nilai obligasi dibandingkan nilai saham. Jika suku bunga meningkat, maka harga obligasi berbunga tetap turun, dan juga sebaliknya.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas dikaitkan dengan kemampuan investor untuk mentransaksikan investasi yang mereka tanamkan secara tunai.
Suatu aset yang tidak bisa dikonversikan menjadi uang tunai, aset tersebut dikatakan tidak likuid. Investor akan memerlukan beberapa premi untuk aset yang tidak likuid. Risiko ini dapat terjadi ketika investor berusaha menjual asetnya, namun tidak ada pihak yang mau membelinya.
Risiko Pihak Lawan
Terakhir adalah risiko pihak lawan adalah risiko yang dapat terjadi akibat pihak yang terlibat dalam suatu transaksi, gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya.
Misalnya, nilai transaksi dipengaruhi oleh pergerakan nilai pasar. Risiko ini dapat terjadi pada produk investasi keuangan seperti saham dan obligasi.
Itulah 8 jenis risiko inverstasi yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang. Jangan sampai mengambil langkah karena bisa berdampak buruk dengan investasi yang sudah kamu tanamkan.