5 Startup Dalam dan Luar Negeri Terkena Badai PHK
ZIGI – Gelombang pemecatan yang dilakukan startup baik di dalam maupun luar negeri terus terjadi. Ketidakpastian kondisi ekonomi makro, membuat perusahaan mengambil jalan tengah dengan melakukan pemutusan hubungan kerja kepada karyawannya.
Keputusan ini juga diambil agar perusahaan dapat tetap hidup di tengah ombak ketidakpastian kondisi ekonomi dunia. Lalu startup apa saja, yang melakukan penutupan di tahun 2022 ini, berikut daftarnya.
Bolt
Mengutip Forbes, Bolt melakukan pengurangan karyawan akibat penjualan dan pemasaran produk yang menurun drastis. Akibat hal tersebut, Bolt memecat 240 karyawannya. Pemecatan ini membuat karyawan Bolt turun dari 900 orang menjadi hanya 660 orang.
Menurut pengakuan salah satu karyawan yang terkena pemecatan, PHK banyak dilakukan di divisi pengembangdan dan penjualan. Pemecatan ini juga disinyalir akibat tidak terpenuhinya target yang ingin dicapai Bolt, yaitu mendapatkan 100 juta pembeli hingga 2023.
Angka ini masih sangat jauh bila dibandingkan dengan jumlah pembeli Bolt kini yaitu 15 juta orang.
PayPal
Perusahaan pembayaran asal Amerika, PayPal diketahui melakukan pemberhentian terhadap 83 karyawan yang bekerja di kantor pusat San Jose, California, dari total 30.000 karyawan. Pemberitahuan ini keluar seminggu setelah PayPal mengumumkan akan menutup kantornya di San Fransisco.
Pihak perusahaan menyebut, akan terus melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan agar tetap dapat relevan dengan strategi bisnis yang ditetapkan perusahaan.
Zenius
Tak hanya di luar negeri, gelombang PHK pun terjadi di startup Indonesia. Startup pendidikan Zenius menjadi salah satu perusahaan yang melakukan pemecatan kepada 200 karyawannya. Hal ini dikarenakan adanya penurunan kinerja akibat kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Dalam keterangannya, pihak Zenius menyebut, tindakan PHK ini dilakukan agar perusahaan tetap dapat berdiri ditengah dinamisnya kondisi ekonomi. PHK ini juga sebagai bentuk konsolidasi untuk memastikan keberlangsungan hidup perusahaan.
TaniHub
Startup yang bergerak di bidang pertanian ini juga melakukan PHK besar besaran kepada para karyawannya menyusul dua gerainya yang ditutup di Bandung dan Bali. Di Februari 2022 lalu, TaniHub juga menutup operasional gudang di dua kota tersebut.
Senior Corcom Tanihub, Bhisma Adinaya menyebut penutupan kedua Gudang tersebut agar perusahaan dapat memfokuskan tujuan perusahaan dan meningkatakan pertumbuhan melalui channel B2B yaitu lewat ritel modern, grosir UMKM dan mitra strategis lainnya.
Dengan adanya fokus baru ini, TaniHub tak lagi melayani channel B2C (Business To Consumer) dan berfokus pada pemenuhan kebutuhan bisnis ritel dan grosir.
Link Aja
Anak perusahaan Telkomsel ini juga terkena imbas dan melakukan PHK kepada sejumlah karyawannya. Head of Corsec LinkAja, Reka Sadewo berujar, keputusan ini diambil sebagai bentuk penyesuaian organisasi SDM yang disesuaikan dengan fokus bisnis perusahaan.
Menurutnya, akan nada beberapa perubahan strategi yang akan dilakukan, khususnya berkaitan tujuan dan fokus bisnis perusahaan. Perubahan ini nantinya akan berpengaruh pada aspek operasional dan juga SDM.
Pilihan ini juga ditempuh LinkAja agar memastikan perusahaan tetap dapat bertumbuh optimal, dan bertumbuh di kemudian hari. Meski melakukan pemberhentian karyawan, pihak LinkAja memastikan layanan yang diberikan perusahaan tetap berjalan dengan normal.
Awan mendung memang tengah berada di atas kepala para pendiri startup mengingat kondisi perekonomian yang belum membaik sepenuhnya. Hei para startup, kencangkan sabuk pengaman kalian!
Baca Juga : 5 Aplikasi Penghasil Uang Aman dan Berizin OJK