6 Start Up Unicorn Valuasi Tertinggi 2022, Ada TikTok dan Canva

Image title
7 Juli 2022, 08:00
Ilustrasi Starup Unicorn
Unsplash
Ilustrasi Starup Unicorn

ZIGI – Perusahaan rintisan atau start-up semakin menjamur di berbagai dunia. Perusahaan analitis bisnis dan basis data global CB Insight melaporkan pada Juni 2022, terdapat 1.100 unicorn di dunia yang memiliki valuasi tinggi.

Lantas start-up unicorn mana saja yang berhasil menduduki peringkat tertinggi. Berikut daftar start-up unicorn dengan valuasi tertinggi. Yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Baca Juga: Google di Rusia Bangkrut, Rekening Diblokir Pemerintah

1. ByteDance

TikTok
Photo : freepik
TikTok

Perusahaan start-up ByteDance menunjukkan eksistensinya di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, perusahaan yang menaungi TikTok ini telah memiliki valuasi sebesar US$140 miliar atau sekitar Rp2.200  triliun.

Perusahaan yang berbasis di China ini menawarkan berbagai konten dengan bantuan kecerdasan buatan (AI). Selain TikTok, ByteDance juga menyangkup berbagai aplikasi konten lainnya seperti Vigo yang muncul di Indonesia sejak 2017.

Selain itu, Toutiao dan TopBuzz juga menjadi aplikasi yang didirikan oleh Zhang Yimming sebagai aplikasi tersukses pertama. Terlepas dari kesuksesan aplikasi yang dikeluarkannya, perusahaan start-up ini juga berhadapan dengan pemutusan kerja (PHK) sebanyak 1.800 karyawan di 2022.

2. SpaceX

Elon Musk
Photo : The New York Times
Elon Musk

Perusahaan pesawat luar angkasa yang didirikan Elon Musk menjadi start-up unicorn kedua yang memiliki valuasi tertinggi dengan US$127 miliar atau sekitar Rp 1.909 triliun. Perusahaan ini memiliki investor terkemuka seperti Founders Fund, Draper Fisher Jurvetson, dan Rothernberg Ventures.

Pada 2022, Elon Musk berencana akan meluncurkan sekitar 52 penerbangan ke luar angkasa. Bahkan dengan perusahaannya, pemilik usaha Tesla ini juga berencana menjadi bisnisnya untuk wisata luar angkasa dimana penumpang akan diajak berkeliling bumi.

Belum lama ini, SpaceX rupanya telah melakukan PHK terhadap beberapa karyawannya. Pada 2019 ia memberhentikan sekitar 10 persen karyawannya atau sekitar 600 karyawan.

3. SHEIN

Ilustrasi SHEIN
Photo : Emprendedores.es
Ilustrasi SHEIN

 

Startup unicorn asal China, SHEIN menempati posisi tiga besar yang masuk sebagai perusahaan dengan valuasi tertinggi. Perusahaan yang didirikan oleh Chris Xu pada 2008 ini dikabarkan memiliki valuasi sebesar US$100 miliar (Rp 1.502 triliun).

Perusahaan SHEIN merupakan starup yang berlatarkan pemasaran SEO dengan fokus pada pakaian, sepatu, tas, aksesoris maupun berbagai barang mode fashion lainnya. SHEIN sendiri berbeda dengan e-commerce jika dilihat dari segi kecepatan tren fashion di dunia.

Disebut pesaing Zara dan H&M, SHEIN disokong oleh beberapa investor seperti Tiger Global Management, Sequoia Capital China, dan Shunwei Capital Partners. Perusahaan yang fokus terhadap bidang fashion ini menargetkan pasar sekitar Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Australia.

4. Stripe

Ilustrasi Stripe
Photo : Officesnapshots.com
Ilustrasi Stripe

Start-up asal San Fransisco yang didirikan pada 2014 oleh dua bersaudara, Patric dan John Collison ini juga masuk ke start-up dengan valuasi tertinggi. Perusahaan ini memiliki valuasi sekitar US$ 95 miliar (Rp 1.426 triliun) pada 2022.

Perusahaan keuangan semakin berkembang begitu pula denga Stripe. Pasalnya perusahaan ini memanfaatkan teknologi keuangan dimana mereka menawarkan proses pembayaran berbasis online secara cepat.

Bahkan perusahaan ini menghasilkan pendapatkan kotor sebesar US$ 12 miliar (Rp 180 triliun) dan mendapatkan penghasilan bersih sebesar US$ 2,5 miliar (Rp 37,6 triliun) pada 2021.

5. Klarna

Ilustrasi Klarna
Photo : Klarna.com
Ilustrasi Klarna

Klarna merupakan perusahaan teknologi keuangan yang hampir mirip dengan Stripe. Namun, start-up ini menggunakan solusi pembayaran dengan e-store dan peritel. Konsep pembayaran dengan Klarna biasanya dilakukan setelah pengiriman sehingga pembeli sudah menerima barang sebelum jatuh tempo pembayaran.

Model pembayaran semacam ini juga dikenal dengan buy now pay later. Kendati demikian, konsep pembayaran tersebut juga memiliki risiko adanya kredit maupun penipuan. Perusahaan Klarna menjadi start-up kelima dengan valuasi tertinggi yakni US$ 45,6 miliar (Rp 685 miliar).

Perusahaan yang berdiri di Swedia ini rupanya juga mengalami gelombang PHK. Pada 2022 ini, Klarna telah memiliki karyawan sekitar 7.000 karyawan, sebab menerapkan pemotongan 10 persen karyawan menjadi karyawan terdampak PHK sekitar 700 karyawan.

6. Canva

Ilustrasi Canva
Photo : Canva.com
Ilustrasi Canva

Start-up asal Australia, Canva menunjukkan angka valuasi yang tinggi pada 2022. Pasalnya ia memiliki valuasi sekitar US$ 40 miliar (Rp 601 miliar) dengan investor Sequoia Capital China, Blackbird Ventures, dan Matrix Partners.

Perusahaan ini fokus pada aplikasi desain grafis yang akan memudahkan pengguna untuk merancang berbagai jenis materi kreatif di media sosial baik untuk keperluan pribadi maupun bisnis. Aplikasi Canva sendiri menawarkan berbagai template gratis namun apabila kamu menginginkan template berbeda maka perlu membayar untuk kategori premium.

Pada 2021, perusahaan yang didirikan oleh Melanie Perkins, Cliff Obrecht dan Cameron Adams ini meraup keuntungan sebesar US$ 200 juta (Rp 3 triliun). Saat ini, Canva telah memiliki sekitar 60 juta pengguna aktif bulanan di 190 negara termasuk di Indonesia.

Demikian sederet start-up unicorn dengan valuasi tertinggi dunia mulai dari ByteDance hingga Canva.

Baca Juga: Badai PHK Berlanjut, Pengembang Pokemon Niantic Pecat 80 Karyawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...