8 Tanda Kondisi Keuangan Tidak Sehat Menurut OJK
ZIGI – Meskipun telah memiliki pendapatan pribadi, lantas tidak menghabiskan uang begitu saja. Pastikan untuk kesehatan uang kamu setiap bulannya. Sementara kesehatan keuangan merupakan kemampuan seseorang dalam menyeimbangkan kebutuhan finansial sekarang dan masa depan.
Menurut Center for Financial Service Innovation (CFSI), ada empat komponen yang menentukan kesehatan keuangan yakni pengeluaran, tabungan, pinjaman, dan perencanaan. Lantas sudah sehatkah keuangan kamu hari ini? Yuk cek ciri-ciri keuangan tidak sehat di bawah ini!
Baca Juga: 7 Aplikasi Financial Planner yang Mudah dan Gratis
1. Pengeluaran Lebih Banyak Dibandingkan Pendapatan
Melansir dari laman resmi OJK (Otoritas Jasa Keuangan, perbandingan pengeluaran dan pendapatan merupakan cara paling dasar untuk mendeteksi keuangan seseorang sehat atau tidak.
Ketika membandingkan pengeluaran dan pendapatan maka seseorang mampu mengelola keuangan, membangun basis tabungan hingga memitigasi masalah keuangan yang tidak terduga. Jika pengeluaran
kamu lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan, maka kondisi keuangan dalam keadaan baik-baik saja.
2. Tidak Bayar Tagihan Bulanan Tepat Waktu
Tidak semua orang memiliki tagihan bulanan yang sama. Namun, ada tagihan rutin yang menyangkut kebutuhan seperti air, listrik, sewa kos, hingga rumah. Apabila kamu mampu membayar tagihan bulan, bisa diartikan kamu mampu mengelola keuangan dengan baik.
Apabila memiliki tagihan lainnya, sebaiknya pertimbangkan kembali dengan tagihan wajib setiap bulannya serta perhitungkan kembali pendapatan setiap bulannya.
3. Tidak Memiliki Uang Darurat
Dana darurat merupakan simpanan yang memiliki likuiditas tinggi (tabungan) untuk mengatasi biaya yang tidak terduga seperti menurunnya pendapatan karena pemutusan hubungan kerja alias PHK. Hal ini dirasakan sejumlah orang beberapa waktu lalu ketika pandemi Covid-19 di mana sejumlah perusahaan melakukan PHK untuk mengatasi pendapatan.
Sementara dana darurat yang perlu disiapkan sebesar 6 bulan pengeluaran kamu. Misalkan penghasilan kamu adalah Rp 3 juta maka pengeluaran dalam sebulan kurang lebih Rp 1,5 juta. Artinya, dana darurat sebesar Rp 1,5 juta dikali 6 bulan yakni Rp 9 juta.
4. Tidak Memiliki Dana Pensiun atau Aset Jangka Panjang
Meski di usia memasuki 20 tahun atau memasuki 30 tahun, bukan berarti dana pensiun atau tabungan serta aset jangka panjang tidak dibutuhkan. Dana pensiun, tabungan, dan aset jangka panjang mencerminkan kemampuan seseorang dalam memanfaatkan kesempatan berinvestasi sejak dini untuk keuntungan masa depan.
Cara untuk mengalokasikan pendapatan untuk dana pensiun, tabungan, dan aset jangka panjang adalah dengan memeriksa dana ayng cukup untuk menutupi masa pensiun, umumnya sebesar 70 persen income replacement rate.
5. Memiliki Utang yang Tinggi
Utang menjadi salah satu solusi ketika memperoleh barang secara cepat. Utang ini akan memberikan manfaat apabila dikelola dengan baik dan benar. Oleh sebab itu, ketika seseorang memiliki utang sebaiknya ditinjau kembali apakah rasio utangnya tinggi atau tidak.
Caranya dengan menghitung proporsi utang dengan pendapatan. Kalau rasio utang kamu terhadap pendapatan kurang dari 30 persen maka kesehatan keuangan kamu sudah baik begitu sebaliknya.
6. Kredit Macet
Kredibilitas dalam melunasi pinjaman juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan guna menilai kesehatan keuangan. Kredibilitas ini biasanya diukur seberapa baik credit score seseorang dalam menyelesaikan kreditnya.
Apabila kredit score buruk maka akan menyulitkanmu untuk mendapatkan pinjaman lainnya. Oleh sebab itu, ketika memutuskan untuk kredit sebaiknya memiliki komitmen dalam melunasi kredit serta sesuaikan dengan pendapatan.
7. Tidak Memiliki Asuransi
Siapa sangka, seseorang yang tidak memiliki asuransi terhitung kesehatan keuangannya tidak baik. Memiliki asuransi bermanfaat untuk menghadapi situasi yang tidak terduga seperti kebutuhan kesehatan yang mendesak, kebakaran, atau kecelakaan.
8. Tidak Memiliki Perencanaan Keuangan Masa Depan
Seperti halnya mempersiapkan dana darurat hingga aset jangka panjang, seseorang dikatakan keuangannya tidak bagus ketika memiliki perencanaan keuangan masa depan. Tidak memiliki perencanaan keuangan akan berdampak dalam jangka pendek maupun panjang.
Rencana keuangan meliputi daftar pengeluaran, menyisihkan uang secara rutin untuk ditabung, manajemen keuangan sehari-hari, hingga mampu menganalisis transaksi keuangan harian. Untuk tabungan, dana darurat, hingga aset sebaiknya bukan langkah terakhir alias sisa pendapatan.
Dari ciri-ciri di atas, mana yang belum bisa kamu lakukan? Sebaiknya pantau keuangan kamu seperti pengeluaran, dana darurat, hingga tabungan meskipun masih di usia muda agar tidak menyesal di hari tua.
Baca Juga: 7 Produk Keuangan Harus Dimiliki Generasi Milenial Menurut Kemenkeu