Spekulasi Pembeli Saham SM Milik Lee Soo Man: HYBE, Kakao, Naver
ZIGI – Lee Soo Man dikabarkan akan menjual saham kepemilikannya atas agensi yang didirikannya yakni SM Entertainment. Seiring dengan kabar ini, perusahaan Naver dan Kakao Entertainment dilaporkan bersaing kuat untuk mendapatkan saham tersebut. HYBE, agensi yang menaungi BTS juga sempat disebut ikut berniat mengakuisi saham SM Entertainment.
Lantas apa yang akan terjadi jika saham milik Lee Soo Man tersebut jatuh kepada perusahaan-perusahaan tersebut? Scroll artikel di bawah ini sampai habis ya untuk uraiannya!
Lee Soo Man Jual Saham SM Entertainment
Sumber foto: Koreaboo
Pada Mei 2021 lalu, media Korea mengabarkan bahwa pendiri SM Entertainment, Lee Soo Man akan menjual kepemilikannya atas agensi musik yang didirikannya sejak 1995 silam tersebut. Sementara itu, sekarang Lee Soo Man sendiri sudah tidak lagi menjadi CEO SM Entertainment.
Dia mengundurkan diri dari dewan direksi pada tahun 2010, untuk fokus pada ekspansi luar negeri dan pengembangan bisnis serta artis baru. Meski begitu, Lee Soo Man masih memiliki saham terbesar di perusahaan tersebut. Tapi sekarang, dia ingin menjual sebagian atau seluruh sahamnya.
Dilansir Zigi.id dari Koreaboo, Selasa, 8 Juni 2021, menurut bankir investasi, Lee Soo Man sudah berusaha menjual sahamnya di SM Entertainment sejak 2020, setelah dia mengungkapkan tidak berniat mewariskan sahamnya kepada anak-anaknya. Bankir itu juga mengatakan Lee Soo Man memutuskan bahwa kemitraan baru dengan perusahaan besar diperlukan untuk pengembangan lebih lanjut SM Entertainment.
Jadi, dengan menjual sahamnya ke perusahaan hiburan atau media, Lee Soo Man bisa membantu mengamankan masa depan SM Entertainment yang lebih cerah. Secara khusus, Lee Soo Man dikatakan ingin SM Entertainment bermitra dengan sebuah perusahaan IT. Hal ini terbilang masuk akal mengingat agensi musik asal Korea Selatan itu sudah terjun ke teknologi seperti DEAR U, Kihno, dan kecerdasan buatan.
Selain itu, dugaan alasan kedua Lee Soo Man ingin menjual sahamnya karea awal tahun 2021, SM Entertainment diperintahkan untuk membayar 20 miliar KRW atau setara Rp256 miliar (kurs Rp12,81), yang merupakan kekakayaan bersih perusahaan, kepada pemerintah setelah penyelidikan pajak.
Pasalnya tidak lama setelah itu, perusahaan yang menaungi Super Junior, EXO hingga NCT itu dilaporkan melakukan kerugiaan bersih sebesar 15,6 miliar KRW atau Rp199 miliar, pada kuartal ketiga tahun 2020. Dikatakan, Lee Soo Man sudah lelah dengan penyelidikan pajak hingga memutuskan menjual sahamnya.
Pemegang Saham SM Entertainment
Seperti banyak perusahaan besar lainnya, saham SM Entertainment (yang terdiri dari total sekitar 23,4 juta saham) dibagi diantara banyak pemilik. Pemegang saham terbesar saat ini adalah Lee Soo Man, yang memiliki 18,73 persen saham atau 4.392.368 saham per Desember 2020.
Saham yang tersisa mencakup lebih dari 80 persen, dibagi menjadi persentase yang jauh lebih kecil. Dengan demikian, pemilik yang tersisa memiliki pengaruh dan kekuatan yang jauh lebih kecil daripada Lee Soo Man.
Sementara itu, pemegang saham terbesar setelah Lee Soo Man adalah Perusahaan manajemen aset Manajemen Investasi Korea sebanyak 4,45 persen saham, Konglomerat teknologi China Alibaba sebesar 3,71 persen saham dan Dana pensiun publik Layanan Pensiun Nasional memiliki 3,68 persen saham.
Sisanya 69,43 persen dari perusahaan dibagi antara beberapa pemegang saham yang jauh lebih kecil. Misalnya pada 2019, solois SM Entertainment dan direktur kreatif BoA memiliki 0,04 persen saham di perusahaan tersebut.
Naver dan Kakao Entertainment Bersaing Dapatkan Saham SM
Sumber foto: Koreaboo
Segera setelah kabar penjualan saham ini muncul, Naver dan Kakao Entertainment disebut-sebut segera bersaing untuk mendapatkan semua atau sebagian saham Lee Soo Man di SM Entertainment. Pada akhirnya, ada beberapa kemungkinan hasil untuk situasi ini.
Salah satunya adalah Naver atau Kakao Entertainment bisa memperoleh 18,73% saham penuh di SM Entertainment dan menjadi pemegang saham pengendali. Pilihan lainnya adalah Naver atau Kakao Entertainment bisa memilih untuk berinvestasi di anak perusahaan SM Entertainment tertentu, seperti DEAR U.
Atau kemungkinan lain, Lee Soo Man memutuskan hanya akan menjual sebagian sahamnya, yang mungkin membuatnya tetap menjadi pemegang saham pengendali. Ada juga kemungkinan bahwa Naver dan Kakao Entertainment membagi saham di antara mereka, meskipun kemungkinannya kecil mengingat Naver dan Kakao adalah pesaing.
Sementara itu, perwakilan SM Entertainment sendiri sudah mengkonfirmasi bahwa agensi sedang dalam pembicaraan mengenai 'aliansi bisnis dan investasi ekuitas' dengan berbagai perusahaan. Meskipun sampai saat ini belum ada keputusan yang ditetapkan oleh Lee Soo Man.
Lee Soo Man Tolak Niat HYBE Untuk Akuisisi
Sumber foto: Koreaboo
Saat ini, Naver dan Kakao Entertainment merupakan pemain kunci yang akan mendapatkan saham Lee Soo Man. Padahal sebelum itu, media Korea sempat melaporkan bahwa HYBE juga mengusulkan untuk mengakuisisi saham SM Entertainment, bahkan sejak awal kabar Lee Soo Man menjual sahamnya beredar pada 2020 lalu.
SM Entertainment bukan menjadi agensi pertama yang diakuisisi oleh HYBE. Pada Juli 2019, saat agensi yang menaungi BTS dan TXT ini masih dikenal sebagai Big Hit Entertaiment, mereka sudah mengakuisisi saham di Source Music yang menjadi rumah bagi GFRIEND.
Tahun 2020, HYBE juga menjadi pemilik KOZ Entertainment, agensi yang didirikan oleh solois Zico. Tidak hanya itu, HYBE juga menjadi pemegang saham mayoritas Pledis Entertainment (agensi SEVENTEEN dan NU'EST) setelah membeli 85 persen saham perusahaan tersebut pada tahun 2020.
Tapi dikatakan bahwa Lee Soo Man menolak tawaran akuisisi dari HYBE. Ini karena, HYBE sudah mengerti bagaimana menjalankan agensi K-Pop yang sukses. Dengan demikian, ini akan membuatnya meninggalkan keahliannya di perusahaan. Seakan, Lee Soo Man berniat untuk tetap menjadi tokoh kunci dalam industri K-Pop meskipun sudah menjual sahamnya.
Namun selain itu, ada juga spekulasi tentang penyelidikan pajak SM Entertainment kepada pemerintah, berperan dalam pembubaran kesepakatan yang diusulkan HYBE. Walaupun sampai saat ini belum ada bukti yang menjelaskan tentang dugaan ini.
HYBE juga bukan satu-satunya perusahaan yang dalam pembicaraan untuk membeli saham di SM Entertainment. Lee Soo Man dilaporkan tengah berdiskusi soal akuisisi dengan perusahaan China seperti Tencent. Kabar ini dianggap tidak terlalu mengejutkan, mengingat konglomerat teknologi China Alibaba saat ini merupakan pemegang saham terbesar ketiga di SM Entertainment.
Sehingga, sampai saat ini baik itu antara HYBE, Naver, Kakao Entertainment ataupun Tencent, Lee Soo Man belum memberikan keputusan kepada siapa sahamnya akan diberikan. Kita tunggu saja ya kabar selanjutnya.