Total Kekayaan Bang Si Hyuk di 2021 dari Saham hingga Royalti
ZIGI – Bang Si Hyuk dikenal sebagai pendiri agensi HYBE Labels. Sempat menjadi CEO, produser yang mendebutkan BTS ini memutuskan untuk mundur berkaitan dengan strategi jangka panjang perusahaan dan ingin fokus pada produksi musik.
Seiring dengan kabar ini, kekayaan Bang Si Hyuk pun ramai dibahas. Kekayaan bersih pebisnis 48 tahun itu dilaporkan mengalami kenaikan dua kali lipat menjadi Rp46,2 triliun hanya dalam hitungan bulan saja. Dari mana saja sumber pendapatan itu? Berikut pembahasan soal total kekayaan Bang Si Hyuk. Scroll yuk!
Baca juga: Pesan Bang Si Hyuk Untuk BTS Sebelum Mundur Jadi CEO HYBE
Saham di HYBE Labels
Menurut Bloomberg Billioners Index yang dilansir Zigi.id dari Kpopstarz, Selasa, 13 Juli 2021, Bang Si Hyuk memiliki total 34 persen saham di HYBE Labels yang sekarang bernilai US$ 3,2 miliar atau sekitar Rp46,2 triliun (kurs Rp14.454).
Kekayaan ini didapatnya setelah perusahaan yang sebelumnya bernama BigHit Entertainment yang dibangunnya ini mengalami peningkatan sebesar 130 persen sejak go public di bursa saham Korea Selatan pada Oktber 2020 lalu. Berkat hal ini, kekayaan bersih Bang Si Hyuk dilaporkan naik dua kali lipat hanya dalam beberapa bulan.
Sebelumnya, kekayaan Bang Si Hyuk sebesar US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp21,6 triliun. Park Sungho, seorang analis di Yuanta Securities, yakni sebuah perusahaan investasi mengatakan bahwa HYBE berhasil membawa para pemain hiburan ke sisinya.
Hal ini yang juga membantunya mendapatkan kepercayaan dari investor bahwa bisnis HYBE berjalan dengan baik. Peningkatan kekayaan Bang Si Hyuk ini kemudian dikaitkan dengan kesuksesan artis-artis asuhannya mulai dari BTS, TXT, Enhypen dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu saja, HYBE Lables juga mengakuisisi Ithaca Holdings milik Scooter Braun pada awal April 2021 lalu. Diketahui label asal Amerika Serikat itu merupakan rumah bagi bintang pop Ariana Grande, Justin Bieber hingga Demi Lovato.
HYBE mengakuisisi Ithaca Holdings seharga US$ 1,05 miliar atau Rp15,1 triliun. Setelah akuisisi ini, sekarang Scooter Braun menjadi co-CEO HYBE America. Scooter memiliki satu persen saham di HYBE yang bernilai US$ 123,7 juta atau Rp1,78 triliun.
HYBE Terus Bertumbuh
HYBE Labels yang didirikan di tahun 2005 ini hampir bangkrut setelah BTS merilis album debut mereka pada Juni 2013. Tapi bertahun-tahun kemudian, HYBE justru terus bertumbuh dan kini mereka menjadi salah satu perusahaan dengan pendapatan tertinggi di Korea Selatan.
Dalam prospektus penawaran umum perdana HYBE tahun 2020 lalu, mereka mengungkapkan bahwa hampir 88 persen pendapatan perusahaan di paruh pertama tahun 2020 berasal dari BTS saja. Banyak orang yang mengatakan kalau HYBE perlu menemukan 'BTS berikutnya', untuk membuat perusahaannya lebih besar.
Royalti dari Lagu yang Diciptakan
Kekayaan Bang Si Hyuk itu belum ditambah dengan pendapatan dari royalti dari lagu-lagu hits yang diciptakannya. Di awal kariernya, pria yang dijuluki Papa Bear ini dikenal sebagai salah satu produser dan juga komposer berbakat. Dia sudah menciptakan banyak lagu hits untuk artisnya, termasuk BTS. Mulai dari lagu No More Dream (2013), Boy In Luv (2014), Blood Sweet & Tears (2016), Spring Day (2017), Mic Drop (2017), Fake Love (2018) hingga Boy With Luv (2019).
Pria yang memakai nama Hitman Bang ini juga merupakan sosok di balik album-album TXT mulai dari The Dream Chapter: Star (2019), The Dream Chapter: Magic (2019) hingga The Chaos Chapter: Freeze (2021). Terbaru, Bang Si Hyuk ikut berperan dalam menciptakan lagu Ready to Love milik SEVENTEEN.
Tidak hanya untuk artisnya saja, Bang Si Hyuk juga sudah sering menciptakan lagu untuk grup atau penyanyi lain bahkan dijadikan OST drama diantaranya: Dream - K.Will (2005), It's Raining - Rain (2006), Ghost - Yangpa (2009), L.O.V.E - 2AM (2010), Say No - Beast (2010).
Kekayaan Bang Si Hyuk ini masih bisa terus bertambah. Terlebih, artis asuhan mereka seperti BTS, TXT, Enhypen hingga SEVENTEEN masih populer, tidak hanya di Korea Selatan saja tapi hampir di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat dan Indonesia.
Baca juga: Alasan Bang Si Hyuk Mundur Sebagai CEO HYBE Labels