Mengenal NFT, Aset Digital yang Bisa Dikoleksi

Image title
5 November 2021, 16:05
NFT
Blockhain Magazine
NFT

ZIGI – Non-Fungible Token (NFT) yang dalam bahasa Indonesia berarti token yang tidak dapat dipertukarkan kini semakin populer di dunia. Sebagian kalangan tentu masih bingung dengan istilah ini dan kerap menyamakannya dengan mata uang digital atau kripto.

Di industri k-pop, agensi besar seperti HYBE yang menaungi BTS juga sedang mengembangkan bisnis NFT. Karya seni digital yang dijual nantinya akan berupa photocard eksklusif BTS dan lain-lain.

Lantas, apa sih sebenarnya arti dari NFT yang kini makin sering terdengar tersebut? Bagaimana perbedaannya dengan cryptocurrency yang dewasa ini juga semakin naik daun? Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini ya.

Apa itu NFT?

NFT
Photo : American Post
NFT

Melansir dari Forbes, beberapa ahli menyebut kalau NFT ibarat gelembung yang siap meletus seperti dotcom yang menggila atau Beanie Babies. Sebagian ahli lainnya percaya bahwa NFT akan konsisten untuk mengubah tren investasi selamanya.

Non-Fungible Token (NFT) adalah aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti seni, musik, item dalam game, dan video. NFT ini dibeli dan diperjualbelikan secara online, seringkali dengan cryptocurrency, dan umumnya dikodekan dengan perangkat lunak dasar yang sama dengan banyak kripto.

Walaupun NFT telah ada sejak tahun 2014, namun inovasi ini baru semakin terkenal saat ini arena menjadi cara populer untuk membeli dan menjual karya seni digital. Forbes mencatat, setidaknya ada $174 juta (Rp2,5 triliun) telah dihabiskan untuk membeli NFT sejak November 2017.

Ketua Dewan Asosiasi Industri Teknologi Washington Cascadia Blockchain dan Direktur Pelaksana Yellow Umbrella Ventures, Arry Yu mengatakan, umumnya NFT memiliki nomor kode pengenal yang unik dan bisa menciptakan kelangkaan digital. 

Kini NFT telah menjadi kreasi digital yang sudah ada dalam berbagai bentuk seperti klip video ikonik dari game NBA atau versi seni digital sekuritisasi yang sudah beredar luas di media sosial salah satunya Instagram.

Sebagai contoh, seniman digital terkenal Mike Winklemann alias Beeple membuat gabungan 5.000 gambar harian untuk menciptakan NFT paling terkenal saat itu, "EVERYDAYS: The First 5000 Days," yang dijual di Christie’s dan sukses memecahkan rekor dengan harga $69,3 juta (Rp996 miliar)

Pertanyaannya, mengapa banyak orang rela menghabiskan uang jutaan dolar, meski replikanya dapat mereka screenshot atau unduh dengan mudah di internet?

Sebab, NFT memungkinkan seorang pembeli untuk bisa memiliki barang asli. Selain itu, NFT juga berisi otentikasi sebuah karya yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan para kolektor yang sangat menghargai dengan apa yang disebut “digital bragging rights.

Sederhananya, NFT adalah sertifikat keaslian sebuah aset digital. Kode unik NFT bisa melacak penerbit toket, pemilik awal, dan terakhir untuk karya yang bisa dikoleksi.

Perbedaan antara NFT dengan Cryptocurrency?

NFT
Photo : Ispo.com
NFT

Pertanyaan selanjutnya adalah apa berbedaan antara NFT dan cryptocurrency? Secara umum, NFT dibangun menggunakan jenis pemrograman yang sama dengan cryptocurrency, seperti Bitcoin atau Ethereum.

Namun untuk cryptocurrency, uang fisik dan digital bernilai “sepadan” di mana itu artinya mereka dapat diperdagangkan atau ditukar satu sama lain. Cryptocurrency juga sama nilainya yakni satu dolar selalu bernilai satu dolar lainnya dan satu Bitcoin selalu sama dengan Bitcoin lainnya.

Sementara itu untuk NFT berbeda. Sebab, masing-masing memiliki tanda tangan digital yang membuat NFT tidak mungkin dipertukarkan. Misalnya, satu klip NBA Top Shot, tidak akan sama dengan klip lainnya setiap hari meski keduanya sama-sama NFT. Sederhananya, satu klip NBA Top Shot bahkan belum tentu sama dengan klip NBA Top Shot lainnya.

Maka dari itu, aset NFT biasanya diperjual belikan oleh sang pemilik melalui mekanisme lelang di platform online, seperti Christie’s, NiftyGateway, Valuables, dan sejenisnya.

NFT adalah Karya Seni Digital

NFT
Photo : CryptoHubK
NFT

Perlu diketahui, Non-Fungible Token (NFT) kini ada di blockchain, yang merupakan buku besar publik terdistribusi yang mencatat transaksi. Tentunya, hal ini sedikit mirip dengan cryptocurrency karena blockchain juga lekat dengan dunia kripto.

Secara khusus, biasanya NFT disimpan di blockchain Ethereum meski di blockchain lain juga mendukungnya. NFT dibuat, atau "dicetak" dari objek digital yang mewakili barang berwujud dan tidak berwujud seperti:

  • Seni
  • GIF
  • Video dan sorotan olahraga
  • Koleksi
  • Avatar virtual dan kulit video game
  • Sepatu desainer
  • Musik

Sebuah sejarah mencengangkan pernah terjadi di dunia sosial media Twitter. Pasalnya, pendiri Twitter Jack Dorsey pernah menjual Tweet pertamanya sebagai NFT seharga lebih dari $2,9 juta (Rp41,6 miliar). 

Pada intinya, NFT seperti barang kolektor fisik namun berbentuk digital. Ibaratnya, alih-alih mendapatkan lukisan cat minyak yang sebenarnya untuk digantung di dinding, pembeli NFT malah mendapatkan file digital asli yang tidak dapat direplikasi. Sampai di sini, tertarik untuk memiliki NFT sebagai aset digital?

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...