Aktivis Indonesia, Butet Manurung Diabadikan Jadi Boneka Barbie
ZIGI – Aktivis Butet Manurung terpilih menjadi salah satu figur dari 12 model boneka Barbie bertema wanita inspiratif dari seluruh dunia. Sosok yang kini berusia 50 tahun tersebut dinilai mampu menginspirasi banyak orang terutama lewat gerakan SOKOLA yang fokus pada pendidikan.
Lantas, apa harapan Butet Manurung usai mendapatkan gelar yang membanggakan tersebut? Yuk, simak berita selengkapnya di bawah ini. Keep scrolling!
Baca Juga: 4 Fakta Aurel Hermansyah Melahirkan, Prosedur Operasi Caesar
Menginspirasi Kaum Perempuan
Melalui akun Instagram @butet_manurung, antropolog lulusan Universitas Padjajaran tersebut mengaku tersanjung dengan penganugerahan yang ia terima. Butet berharap bisa menginspirasi kaum perempuan untuk lebih berani dalam menggapai impian.
“Saya merasa tersanjung karena terpilih menjadi salah satu dari 12 Barbie’s Global Role Models (12 Model Peran Global Barbie) dan mewakili multikulturalisme Indonesia,” tulis Butet Manurung dikutip Zigi.id dari Instagram @butet_manurung, Sabtu, 5 Maret 2022.
Butet menambahkan, perempuan harus selalu percaya diri bahwa mereka bisa menjadi apa pun yang dicita-citakan. Dia kemudian mengutip kata-kata bijak sastrawan Paulo Cuelho untuk memperkuat pesan-pesannya terhadap perempuan.
“Ketika Anda menginginkan sesuatu, seluruh alam semesta berkonspirasi untuk membantu Anda mencapainya,” tulis Butet meminjam kalimat Paulo Cuelho.
12 Barbie’s Global Role Models ini didedikasikan untuk membantu membangun kepercayaan diri dan memperkuat potensi tak terbatas dari kaum perempuan. Ini menjadi bagian dari perayaan #HariPerempuan Internasional 2022.
Berdasarkan unggahan Butet Manurung, 12 perempuan terpilih yang menjadi role model Barbie dari seluruh dunia termasuk dirinya meliputi:
- Shonda Rhimes (United States) – Founder of American Television Production Company Shondaland
- Ari Horie (United States/Japan) – Founder & CEO, Women's Startup Lab and Women's Startup Lab Impact Foundation
- Pat McGrath (United Kingdom) – Makeup Artist and Founder of Pat McGrath Labs
- Melissa Sariffodeen (Canada) – CEO and Co-Founder of Canada Learning Code and Ladies Learning Code
- Adriana Azuara (Mexico) – Founder of All4Spas
- Doani Emanuela Bertain (Brazil) – Teacher and Founder of Sala 8
- Jane Martino (Newton) (Australia) – Chair and Co-Founder of Smiling Mind
- Lan Yu (China) – Fashion Designer
- Butet Manurung (Indonesia) – Founder and Director of SOKOLA
- Sonia Peronaci (Italy) -Founder of Italian food website, 'GialloZafferano'
- Tijen Onaran (Germany) – CEO and Founder of Global Digital Women and CoFounder of ACI Diversity Consulting
- Lena Mahfouf (France) – Digital Creator, Videographer and Author of 'Always More
Siapa Butet Manurung?
Butet Manurung adalah perempuan bernama asli Saur Marlina Manurung yang lahir di Jakarta, 21 Februari 1972. Dia merupakan aktivis sosial, lingkungan, dan antropolog yang fokus pada pendidikan masyarakat pedalaman di Indonesia.
Gelar sarjana S1 nya diperoleh dari jurusan Antropologi dan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran Bandung. Kemudian untuk S2 di bidang Antropologi Terapan dan Pembangunan Partisipatif diperoleh dari Australian National University, Canberra. Butet tercatat pernah mengikuti kursus Global Leadership and Public Policy di Harvard Kennedy School, Universitas Harvard, USA (2012).
Butet mulai dikenal luas sejak mencanangkan program pendidikan bagi Orang Rimba yang tinggal di hutan Bukit Duabelas, Jambi tahun 1999. Sokola Institute kemudian berdiri pada tahun 2003 dan semakin mengembangkan Pendidikan di pedalaman.
Perjuangannya kemudian diabadikan dalam sebuah buku berjudul Sokola Rimba yang terbit pertama kali tahun 2007. Buku ini pula yang semakin mengangkat nama Butet Manurung setelah diadaptasi ke dalam sebuah film berjudul Sokola Rimba yang digarap produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza pada tahun 2013.
Butet Manurung pernah menyabet segudang penghargaan dari dalam maupun luar negeri seperti “Nobel Asia” Ramon Magsaysay Award 2014, Penghargaan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015, Ernst and Young Indonesia Social Entrepreneur of the Year 2012, Young Global Leader 2009, Ashoka Fellow 2006, Time Magazine’s Hero of Asia 2004, Unesco’s Man and Biosphere Award 2001, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Aksi Angelina Jolie Usai Dikirimi Surat dari Gadis Afghanistan