Negara Peroleh Tambahan US$ 2,3 M dari Kontrak Gas

Image title
Oleh
13 Maret 2014, 00:00
07-July.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
www.skkmigas.go.id

KATADATA ? Pemerintah akan menerima tambahan penerimaan negara sebesar US$ 2,28 miliar dari enam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Total volume dari penjualan gas tersebet mencapai 915,22 Trillion British Thermal Unit (TBTU).

?Kami berharap semua pihak dapat memberikan dukungan supaya penyaluran gas dari PJBG tersebut bisa terlaksana. Sehingga potensi penerimaan negara yang diperkirakan pun bisa benar-benar terealisasi,? kata Pelaksana tugas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Johannes Widjonarko pada acara penandatanganan PJBG di Jakarta, Kamis (13/3).

Keenam perjanjian jual beli gas (PJBG) ini terdiri dari perjanjian pasokan gas untuk membantu lifting minyak, kebutuhan industri pupuk, kebutuhan sektor kelistrikan, serta industri petrokimia. "Semua pasokan gas dalam enam PJBG ini diperuntukan bagi domestik," ujarnya.

Alokasi gas bumi untuk pasar domestik, kata dia, tumbuh 9 persen setiap tahunnya sejak 2003. Pada 2013 lalu, penyerapan gas bumi oleh domestik mencapai realisasi 3.774 miliar british thermal unit per hari (BBTUD) atau sebesar 52,1 persen dari total penyaluran gas.

Total angka tersebut naik jika dibandingkan 2012 yaitu sebesar 3.550 BBTUD, atau 49,5 persen dari total penyaluran gas, untuk realisasi penyerapan domestik. Sedangkan untuk 2014, penyerapan gas bumi domestik ditargetkan sebesar 3.782 BBTUD atau 52,7 persen dari komitmen kontrak. 

Ia mengatakan, harga gas yang semakin baik akan membuat penyerapan domestik semakin meningkat. Ia mengungkapkan bahwa kenaikan harga tersebut bervariasi, yang kenaikannya hingga mencapai US$ 4 per MMBTU. ?Bervariasi, ada yang naik diatas US$ 4 khususnya yang publik ya. Nggak sampai US$ 6 karena kan kemarin harganya saja sudah kecil,? jelas dia.

Namun Widjonarko juga mengakui bahwa komitmen kontrak ini baru bisa terealisasi jika infrastruktur penyaluran gas tersedia. ?Infrastruktur yang minim kerap menjadi kendala penyaluran gas padahal dari sisi supply sudah siap,? tuturnya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...