Keuntungan BRI Punya Satelit Sendiri

Image title
Oleh
28 April 2014, 18:26
BRI_Sofyan.jpg
KATADATA/

KATADATA  PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan dapat melakukan penghematan hingga Rp 200 miliar per tahun dari biaya komunikasi dan teknologi informasi. Target penghematan itu seiring dengan diluncurkannya satelit BRIsat di slot 150,5 bujur timur.  

Menurut Sofyan Basir, Direktur Utama BRI, selama ini perseroan mengeluarkan biaya untuk komunikasi hingga Rp 500 miliar per tahun. Biaya ini tiap tahun juga bisa bertambah. ?Tahun depan bisa Rp 500 miliar-Rp 600 miliar. Satelit ini paling tidak bisa dipakai hingga 15 tahun,? kata dia di Jakarta, Senin (28/4).  

Selain itu, pemanfaatan satelit dapat mengurangi gangguan sistem komunikasi perseroan yang selama ini sering terganggu. Terutama pada saat jam sibuk dengan menggunakan provider yang dipakai selama ini.  

?Kualitas pelayanan juga jadi concern kami. Kan katanya di kasir lama nunggunya karena itu masalah komunikasi yang kualitasnya rendah. SLA (Service Level Agreement) bank cuma 60 persen kalau lagi sibuk makanya kualitas kami terhambat" kata Sofyan.  

Menurutnya, peluncuran satelit ini guna memperkuat jaringan BRI. Terutama untuk meningkatkan kualitas jaringan ATM. Selain itu, adanya anjuran dari Presiden tentang pentingnya penerapan financial inclusion.  

"Peluncuran satelit juga agar menjangkau lapisan masyarakat, di samping itu sesuai dengan jaringan bisnis perseroan, keberadaan satelit akan menguntungkan bisnis BRI," ujarnya.  

Dia juga menambahkan, hal ini sebagai persiapan infrastruktur perbankan dalam menghadapi Masyarakat ekonomi Asia pada 2015. Program BRIsat ini juga dilengkapi dengan program kontijensi dalam rangka menjaa kesinambungan filling orbit 150,5 Bujur Timur.  

Nantinya satelit ini juga akan menjangkau wilayah layanan Indonesia dan negara-negara ASEAN, Asia Timur termasuk China, Hawaii, serta Australia Barat.  

BRI bekerjasama dengan Space Systems/Loral, LLC (SSL) dari Amerika Serikat dan Arianespace dari Prancis untuk mengembangkan program satelit BRI, yang disebut BRIsat. Program itu ditandatangani Senin (28/4). Penandatanganan juga dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono, serta beberapa menteri terkait yakni Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Menteri Perdagangan.  

"Dengan harapan dan teknologi yang baru, dan daya saing meningkat. Rakyat dapat dilayani dengan baik. Program kredit rakyat dapat ditingkatkan. Kemudahan dan fasilitas keuangan juga dapat diwujudkan," tutur Presiden dalam sambutannya.  

Proses desain final dan pembuatan BRIsar akan dilaksanakan di pabrik SSL, Palo Alto California. Diperkirakan memakan waktu hingga setahun, sehingga setelah memperhitungkan shipment dan launch campaign satelit siap diluncurkan pada 25-26 bulan mendatang. Sejak tanggal efektif kontrak atau sekitar pertengahan tahun 2016 di Kourou, French Guiana.  

Dan dari sisi keamanan informasi, SSL selaku manufaktur terpilih untuk membangun BRI sat telah menyanggupi memenuhi spesifikasi khusus yang diminta oleh BRI dan tidak akan ada peralatan penyadapan di dalam BRIsat. 

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...