Lifting Rendah, Penerimaan Hulu Migas Lampaui Target
KATADATA ? Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi penerimaan hulu migas tahun 2014 mencapai Rp 320,25 triliun. Realisasi tersebut 3 persen diatas target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014, sebesar Rp 309,93 triliun.
Kepala Bagian Humas SKK MIGAS Rudianto Rimbono mengatakan penerimaan yang cukup memuaskan ini terjadi saat kinerja industri migas yang tidak sesuai harapan. Sepanjang 2014, target lifting minyak dan gas bumi tidak mampu mencapai target.
Data SKK Migas menyebut lifting minyak hanya mencapai 794.000 barel per hari, atau 97 persen dari target APBN-P 2014 sebesar 818.000 barel per hari. Sementara lifting gas mencapai 1.218.000 barel setara minyak per hari, sedikit di bawah target 1.224.000 barel setara minyak per hari.
?Dengan demikian, total lifting migas 2014 mencapai 2.012.000 barel setara minyak per hari. Angka ini masih 99 persen dari target 2.042.000 barel per hari,? ujar Rudianto, dalam keterangannya pekan lalu.
Menurut Rudianto, tidak tercapainya target lifting minyak disebabkan beberapa faktor, salah satunya masalah dalam produksi dan hasil produksi. Ada beberapa kontraktor kontrak kerja sama migas (KKKS), belum dapat melakukan kegiatannya karena gangguan fasilitas produksi dan offtaker. Gangguan ini antara lain, kendala sumur dan fasilitas produksi, unplanned shutdown dan kendala dari off taker dalam proses lifting.
Selain itu, rendahnya lifting juga dipengaruhi oleh mundurnya jadwal produksi dari beberapa proyek onstream yang menjadi andalan. Beberapa proyek tersebut adalah Banyu Urip, Lapangan Bukit Tua, Lapangan Kerendan, Lapangan Ridho, Lapangan Bayan dan Lapangan Sampoerna.
Penyebab lainnya adalah masalah operasional, seperti hasil pemboran yang tidak sesuai target, kendala teknis operasi produksi, keterlambatan pengadaan fasilitas dan peralatan produksi. Ada juga kendala perijinan dan gangguan pencurian, keamanan serta pungutan liar atau illegal tapping.
SKK Migas meminta dukungan semua pihak agar kinerja industri migas tahun ini dapat kembali menunjukkan kinerja sesuai harapan. Tahun ini pemerintah menargetkan lifting minyak bisa mencapai 845.000 barel per hari, sedangkan lifting gas 1,25 juta barel setara minyak per hari.
Pemerintah juga sudah memiliki rencana kegiatan survei dan seismik sebanyak 46 kegiatan dan akan dilakukan 169 pemboran sumur eksplorasi, termasuk CBM (coal bed methane), 818 sumur pengembangan dan 1.175 pekerjaan workover serta 32.141 pekerjaan well services.