Ada Dua Ketidakpastian Ekonomi, BI Ragu Longgarkan Moneter

Desy Setyowati
8 Agustus 2016, 17:50
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Bank Indonesia (BI) melihat tanda-tanda perbaikan ekonomi berdasarkan pencapaian pertumbuhan kuartal II-2016 yang melampaui ekspektasi. Namun, masih ada beberapa faktor ketidakpastian ekonomi global sehingga bank sentral ragu memutuskan pelonggaran kebijakan moneter.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI harus mengkaji risiko dan kondisi pasar keuangan untuk menentukan arah kebijakan moneter ke depan. Sebab, meski pertumbuhan ekonomi di dalam negeri menunjukkan tanda-tanda penguatan, masih ada risiko perekonomian global.

“Diskusi yang membawa baik atau buruk itu akan dibahas di RDG (Rapat Dewan Gubernur pada pertengahan Agustus nanti). Jadi risk assesment dan pandangan pasar keuangan terakhir,” katanya seusai menghadiri acara “10th International Conference Bulletin of Monetary Economic and Banking” di Gedung BI, Jakarta, Senin (8/8).

Menurut Perry, BI masih mencari waktu yang tepat untuk melonggarkan kebijakannya dengan memperhatikan dua faktor perekonomian global. “Apakah (pelonggaran moneter) pada Juni-Juli itu waktu yang tepat dibandingkan November dan Desember.” (Baca: Lampaui Perkiraan, BI: Ekonomi Belum Menguat Secara Struktural)

Pertama, kondisi pasar keuangan menghadapi risiko kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yaitu Fed Rate. Saat ini, pelaku pasar masih menebak waktu kebijakan itu dilakukan pada sisa bulan tahun ini. Sekadar informasi, sejak awal tahun ini bank sentral AS sudah mengindikasikan akan kembali mengerek suku bunganya. Tapi, hingga kini kebijakan itu belum dijalankan karena kondisi ekonominya belum membaik.

Kedua, keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi sudah membaik secara fundamental. Pertimbangannya, masih ada risiko terhadap dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Britain’s Exit/Brexit) terhadap perekonomian dunia dan Indonesia.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...