Lampaui Perkiraan, Ekonomi Semester I Tumbuh di Atas 5 Persen

Desy Setyowati
5 Agustus 2016, 11:18
Pertumbuhan EkonomI
Arief Kamaludin|KATADATA

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 5,18 persen sehingga secara keseluruhan perekonomian pada semester I-2016 tumbuh 5,04 persen. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan perkiraan Bank Indonesia dan sejumlah ekonom. Peluang meraih pertumbuhan ekonomi 5,2 persen di akhir tahun nanti pun masih terbuka lebar.

Kepala BPS Suryamin menjelaskan, pertumbuhan ekonomi kuartal II ini merupakan yang tertinggi dalam dua tahun terakhir: pada 2014 sebesar 4,96 persen dan 2015 sebesar 4,66 persen. Sedangkan secara kuartalan, ekonomi kuartal II tumbuh 4,02 persen dibandingkan kuartal I lalu. Ini juga merupakan pertumbuhan kuartalan tertinggi dalam dua tahun terakhir: kuartal I-II 2014 sebesar 4 persen dan kuartal I-II 2015 sebesar 3,75 persen.

Pertumbuhan ekonomi selama semester I-2016 sebesar 5,04 persen ini juga lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya tumbuh 4,7 persen. Sedangkan Gubernur BI Agus Martowardojo sebelumnya memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 4,94 persen sehingga selama semester I hanya mencapai 4,93 persen. 

(Baca: BI Mencatat Ekonomi Semester I Hanya Tumbuh 4,93 Persen)

Begitu pula dengan Ekonom Development Bank of Singapore (DBS) Gundy Cahyadi dan Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih, yang kompak meramal ekonomi kuartal II tumbuh 5 persen sehingga semester I tumbuh 4,96 persen.

Bahkan, Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan dan Ekonom Bank Permata Josua Pardede pernah menyebut ekonomi kuartal II hanya tumbuh 4,9 persen.

Menurut Suryamin, memang ada beberapa peristiwa di dalam negeri dan luar negeri yang menopang pertumbuhan ekonomi kuartal II-216. Pertama, pergeseran musim panen raya tanaman pangan yang berlangsung April-Mei tahun ini. “Pertanian memang dominan setelah el-Nino, musim tanam bergeser yang seharusnya ada panen raya di kuartal I bergeser ke kuartal II. Dampaknya terhadap penjualan, perdagangan,” katanya saat konferensi pers pertumbuhan ekonomi kuartal II-2016 di kantor BPS, Jakarta, Jumat (5/8).

(Baca: Belanja Dipotong, Pemerintah Yakin Pertumbuhan Ekonomi Bisa Naik)

Proyeksi Ekonomi

Kedua, produksi mobil pada kuartal II mencapai 316.351 unit atau naik 10,96 persen dari kuartal sebelumnya dan sebesar 13,36 persen secara tahunan (year on year / yoy). Begitu pula dengan produksi semen sebanyak 14,4 juta ton atau naik 3,34 persen dari kuartal sebelumnya dan 7,82 persen yoy.

Ini menunjukkan adanya peningkatan konsumsi masyarakat. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran, dimana konsumsi rumah tangga tumbuh 5,04 persen pada kuartal II-2016 dan tumbuh sebesar 1,28 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Ketiga, BPS juga mencatat penurunan suku bunga acuan BI rate pada periode Maret-Juni telah berdampak ke sektor usaha. Bunga pinjaman yang lebih rendah mendorong perusahaan swasta untuk menanamkan investasinya. (Baca: Darmin: Kepercayaan ke Tim Ekonomi Saat Ini Lebih Kuat)

Keempat, realisasi belanja pemerintah pada kuartal II lalu mencapai Rp 474,28 triliun atau naik dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 384,74 triliun. Hal itu tercermin dari komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh 6,28 persen pada kaurtal II lalu. Bahkan, jika dibandingkan kuartal sebelumnya, pertumbuhannya mencapai 36,16 persen.

Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...