Pelni Targetkan Laba 2017 Naik 60 persen
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) memiliki ambisi yang cukup besar dalam mencetak laba tahun ini. Perusahaan pelat merah ini optimistis menetapkan target pertumbuhan laba tahun ini sebesar 60 persen dibandingkan tahun lalu.
Direktur Utama Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Elfien Goentoro mengatakan dalam Rencana Kerja Dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2017, Pelni menargetkan perolehan laba sebesar Rp 305 miliar. Target ini 60 persen lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan laba yang belum diaudit tahun lalu di kisaran Rp 199,7 miliar.
"Tahun 2017 kami optimistis, karena beberapa hal yang akan kami lakukan," ujar Elfien saat konferensi pers bersama media, di Kantornya, Jakarta, Rabu (4/12). (Baca: Kemenhub Akan Tambah Lima Rute Tol Laut Tahun ini)
Elfien menjelaskan, optimisme meraih target laba tersebut karena penugasan kapal perintis yang belum berjalan seluruhnya pada 2016. Sehingga, tahun ini Pelni sudah mulai bisa mengoperasikan seluruh armada kapal perintisnya tersebut. Dengan demikian, pendapatan dari sektor ini akan berjalan maksimal, dengan target jumlah penungpang sebanyak 4,2 juta penumpang tahun ini.
Dia juga melihat saat ini operasinal dan kinerja Pelni dari adanya tol laut pun semakin baik. Setiap hari, tingkat keterisian kapal Pelni untuk program tol laut ini semakin besar, terutama untuk ke wilayah Timur Indonesia. Hanya pelayaran menuju Natuna, yang sulit terisi penuh, karena kapasitas kapal yang lebih besar dari kebutuhannya. (Baca: Dukung Pemerintah Genjot Pariwisata, Pelni Siapkan Kapal Pesiar)
Untuk Program Tol Laut, Pelni lebih banyak menggunakan kapal sewa, dibandingkan kapal milik sendiri. Pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang terlambat, membuat Pelni kesulitan mencari pendanaan memperoleh kapal-kapal baru yang memenuhi standar. Saat ini, Pelni terus mencari kapal tersebut dengan mengikuti syarat yang diajukan oleh pemerintah.
"Baru satu jenis kapal tol laut dengan spesifikasi sandar di pelabuhan terluar. Agak susah yang sesuai umur dibatasi 10 tahun dalam rangka PMN. Tapi kami akan terus mencoba dapatkan itu," ujarnya. (Baca: Empat Strategi Menhub Dukung Keberhasilan Tol Laut)
Dia yakin dengan adanya PMN dan penyiapan belanja modal sebesar Rp 1,16 triliun, Pelni akan bisa memiliki kapal baru untuk mendukung Tol Laut. Namun, Elfien mengaku, dengan dana yang tersedia dan dengan syarat umur kapal maksimal 10 tahun, Pelni akan kesulitan membeli kapal dengan kualitas yang dibangun oleh Jerman. Untuk itu, dirinya akan mencari kapal dari negara-negara lain dengan harga yang lebih murah.
Sebagai informasi, kinerja keuangan Pelni pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 119,7 miliar, angka ini naik dua kali lipat dibandingkan realisasi tahun 2015 yang sekitar Rp 99 miliar. Namun, jumlah laba tahun lalu masih belum final, karena belum diaudit. Elfien memperkirakan, laba Pelni akan menembus Rp 200 miliar pada 2016.