Subsidi Listrik dan Elpiji Akan Disatukan di Kartu Keluarga Sejahtera
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemberian subsidi energi pada tahun ini lebih dipertajam. Pasalnya, ia menilai subsidi yang dikucurkan selama ini tak tepat sasaran.
"Kita harus lakukan penajaman artinya benar-benar untuk masyarakat tidak mampu," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di kantornya, Jakarta, Jumat (13/1).
Ia menyatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, 65 persen dari subsidi energi dalam bentuk elpiji 3 kilogram jatuh kepada rumah tangga yang mampu. Begitu pula dengan listrik 900 volt ampere ternyata juga dinikmati oleh pelanggan yang tidak berhak menikmati subsidi lagi.
(Baca juga: Jokowi, Trump dan Optimisme di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global)
“Untuk itu saya minta subsidi energi ini dapat diintegrasikan dengan program penanggulangan kemiskinan terutama melalui program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang sudah berjalan,”ujar Jokowi.
Untuk diketahui, tahun ini pemerintah menganggarkan dana Rp 77,3 triliun untuk subsidi energi. Angka tersebut terdiri dari Rp 45 triliun untuk subsidi listrik serta Rp 32,3 triliun untuk subsidi elpiji 3 kilogram serta Bahan Bakar Minyak (BBM).