Resolusi Sawit Bisa Ganggu Perundingan Dagang dengan Uni Eropa

Anggita Rezki Amelia
17 April 2017, 18:28
Bendera Uni Eropa
Katadata

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan bahwa resolusi sawit yang digulirkan oleh parlemen Uni Eropa dapat mengganggu jalannya perundingan dagang yang sedang berjalan. Saat ini, perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) telah melalui putaran kedua.

"Bahwa kami keberatan, ini akan ganggu perjanjian kita dengan UE kalau hal-hal seperti ini didiamkan,” kata Enggar di kantornya, Senin (17/4).

Advertisement

Enggar menjelaskan, sejauh ini apa yang dituduhkan Uni Eropa lewat resolusi sawit tidak memiliki landasan. Sebab, industri sawit Indonesia disebutnya telah memiliki komitmen terkait keberlanjutan dengan pemberlakuan sertifikasi internasional.

(Baca juga:  Pengusaha Sawit Minta Pemerintah Balas Perketat Impor dari Uni Eropa)

Hal yang sama juga telah berlaku untuk komoditas kayu, karena Indonesia telah memiliki Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK). Sertifikasi yang menjamin kayu yang diekspor atau diimpor  berasal dari sumber yang legal ini bahkan telah diakui oleh Uni Eropa. “Pada saatnya kita akan proaktif kami menuntut seluruh vegetable oil juga punya standar  yang sama,” kata Enggar.

Sebelumnya, Parlemen Uni Eropa yang mengeluarkan resolusi soal sawit dan pelarangan biodiesel berbasis sawit karena dinilai masih menciptakan banyak masalah. Di antara masalah-masalah itu adalah deforestasi, korupsi, ketimpangan, pekerja anak, sampai pelanggaran HAM. 

Enggar juga menilai langkah parlemen Uni Eropa, dianggap Enggar tidak adil. Sebab menurutnya, dalam industri minyak nabati di Uni Eropa sendiri, proses produksinya tak beda jauh dengan produksi minyak sawit di Indonesia.

(Baca juga:  Mendag Curigai Kepentingan Bisnis di Balik Resolusi Sawit Eropa)

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement