AP II Beri Diskon Maskapai Penyedia Penerbangan Tambahan Mudik
PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan insentif bagi maskapai-maskapai yang menyediakan penerbangan tambahan selama masa mudik Lebaran mendatang. BUMN operator bandara ini membebaskan para maskapai tersebut dari biaya jasa pendaratan (landing fee) serta memberikan potongan biaya 50 persen untuk perpanjangan jam operasi.
“Agar maskapai mau mengoperasikan penerbangan tambahan di luar jam operasional regular bandara,” kata Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam siaran persnya, Selasa (30/5). (Baca: Agustus, Penerbangan Internasional Pindah ke Terminal 3 Soekarno Hatta)
Menurut dia, pemberian insentif untuk memperlancar penerbangan di bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II selama masa angkutan Lebaran. Melalui fasilitas tersebut, maskapai diharapkan mengoperasikan penerbangan tambahan untuk mengurai kepadatan penumpang, termasuk saat puncak mudik Lebaran.
Ia memberi gambaran. Maskapai yang mengoperasikan pesawat berbadan kecil (narrow body) seperti Airbus A-320 atau Boeing 737-800 NG untuk penerbangan tambahan di Bandara Soekarno Hatta, dibebaskan dari biaya jasa pendaratan. Fasilitas yang sama juga berlaku di bandara-bandara lainnya di bawah pengelolaan Angkasa Pura II.
Fasilitas ini juga ditambah pengurangan biaya 50 persen untuk perpanjangan jam operasi di bandara yang buka hingga pukul 24.00. (Baca: Empat Operator Bus Sediakan Angkutan dari Hotel dan Mal ke Bandara)
Awaluddin menjelaskan, pemberian insentif merupakan strategi perseroan untuk memacu maskapai membuka rute-rute baru di bandara yang dikelola Angkasa Pura II. Ia menilai langkah tersebut dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan pariwisata dan perekonomian nasional.
"Dengan adanya insentif kami harap maskapai semangat menambah penerbangan," kata Awaluddin. (Baca: Bandara Soekarno Hatta Bakal Dilalui Skytrain pada Juni 2017)
Saat ini Angkasa Pura II mengelola 13 bandara di Indonesia, yaitu Bandara Soekarno Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), dan Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru).
Selain itu, Bandara Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).