Konsumsi Melambat, BI Pantau Laju Ekonomi Kuartal II Sedikit Tertekan
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo memproyeksi realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal II lalu sedikit tertekan. Persoalannya, konsumsi masyarakat yang agak lemah. Namun, ekonomi diproyeksi bakal bertumbuh lebih baik di dua kuartal berikutnya.
"Sekarang (proyeksi kami) pertumbuhan ekonomi kuartal II akan sedikit tertekan. Tapi kuartal III dan IV kami perkirakan rata-rata di atas 5,2%. Maka setahun pertumbuhan ekonomi di antara 5-5,4%," kata dia di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (4/8). (Baca juga: Nasabah Ragu Ekonomi Baik, Tabungan Naik Rp 60 Triliun dalam Sebulan)
BI memproyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II hanya akan naik tipis dari kuartal I lalu yang sebesar 5,01%. Alasannya, karena belanja masyarakat pada saat Ramadan dan Idul Fitri tidak signifikan. Sebelumnya, BI melihat peluang pertumbuhan ekonomi kuartal II mencapai 5,2%.
Meski begitu, ia memandang, perekonomian dalam kondisi yang positif. Hal tersebut terpantau dari data-data makro ekonomi. Inflasi, misalnya, tercatat hanya sebesar 0,22% secara bulanan (month to month). Bahkan inflasi saat Ramadan dan Idul Fitri lalu tercatat sebagai yang terendah sepanjang tiga tahun terakhir. Neraca Pembayaran Indonesia dan defisit transaksi berjalan juga membaik. (Baca juga: Darmin: Inflasi Juli Rendah Karena Masyarakat Hemat Setelah Lebaran)
Namun, penyaluran kredit tercatat tumbuh melambat. Per akhir Juni lalu pertumbuhannya hanya 7,6% secara tahunan, lebih rendah dibanding Mei lalu yang sebesar 8,7%. Meski begitu, Agus melihat sudah ada kenaikan volume perdagangan dunia seiring dengan perbaikan ekonomi di Cina dan Eropa. Ia pun berharap, korporasi di Indonesia bisa memanfaatkan peluang tersebut dan permintaan kredit meningkat.
"Secara umum kalau bisnis sudah tumbuh, akan ciptakan permintaan kredit yang lebih tinggi maka akan ada pemulihan (ekonomi)," ujar dia. (Baca juga: Genjot Penyaluran Kredit, BI Buka Peluang Pelonggaran Moneter)
Di lain kesempatan, Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono memperkirakan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,1% pada kuartal II. Penopang utamanya karena investasi terutama dari sisi pemerintah, juga karena ekspor yang membaik. Namun, dari sisi konsumsi rumah tangga, menurut dia, masih di bawah harapan.
"Semester I ini ada Hari Raya yang tadinya booming orang belanja, ternyata ngerem. Saya perkirakan pertumbuhan ekonomi Kuartal II 5,1%," kata dia. Namun, ia melihat ada peluang pertumbuhan ekonomi membaik ke depan.