Jasa Marga: Sistem Ganjil-Genap Alternatif Atasi Macet Tol Cikampek

Miftah Ardhian
16 Agustus 2017, 19:30
Geliat Mudik
ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Pada H-3 lebaran, kendaraan pemudik telah memadati jalan Tol Jakarta-Cikampek, Kamis (22/6).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyambut rencana pemerintah untuk menetapkan sistem ganjil-genap di sepanjang tol Jakarta-Cikampek. AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru Santoso menyebut sistem ini sebagai alternatif untuk mengatasi kemacetan.

"Pembatasan kendaraan pribadi berdasarkan plat kendaraan ganjil genap merupakan salah satu alternatif solusi kepadatan Tol Jakarta-Cikampek," ujar Heru melalui keterangan resminya, Rabu (16/8).

Pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil-genap ini rencananya akan diterapkan mulai dari pintu Tol Bekasi Barat sampai dengan Tol keluar Semanggi dan sebaliknya. Rencananya, pihak Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mulai melakukan uji coba pada pekan depan. 

(Baca juga: BI dan BPJT Beri Diskon Pembayaran Tol Non Tunai Hingga 50%)

Selain sistem ganjil genap, Jasa Marga juga mengkaji beberapa opsi untuk mengurai kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek. Di antaranya adalah pemberian prioritas angkutan umum di jalan tol dengan high-occupancy vehicle (HOV) lane dan rekayasa lalu lintas berupa contraflow.

Kemudian, Jasa Marga bersama dengan BPJT dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) juga sepakat untuk membatasi waktu operasional truk angkutan logistik. Kebijakan ini menjadi strategi prioritas yang diharapkan dapat diimplementasikan dalam waktu dekat untuk mengatasi kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Dengan pembatasan tersebut, diharapkan terjadinya pengalihan moda angkutan logistik ke kapal laut untuk mengoptimalkan waktu operasi pelabuhan selama 24 jam. Selain itu, kebijakan ini juga untuk mendorong pemanfaatkan kereta api atau kanal seperti melalui Cikarang Dryport sehingga tidak berpindah ke jalan nasional. Seluruh kebijakan ini dilakukan guna mendistribusikan beban lalu lintas.

(Baca juga: Pemerintah Libatkan 7 Bank Layani Pembayaran Tol Nontunai)

"Jasa Marga saat ini sedang menyusun detail implementasi sebagai bahan masukan untuk Pemerintah, sebelum ditetapkan dalam regulasi oleh Kementerian Perhubungan," ujar Heru.

Beban kepadatan lalu lintas ruas Tol Jakarta-Cikampek memang terus meninggi. Alasannya, terdapat beberapa pembangunan proyek yang dikerjakan bersamaan. Proyek tersebut meliputi pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated, pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek), dan proyek Mass Rapid Transit (MRT).

Saat ini, Jasa Marga melalui anak perusahaan PT Jalanlayang Jakarta Jikampek (JJC) telah membangun posko monitoring kepadatan lalu lintas Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Simpang Susun Cikunir. Posko dapat memonitor kondisi jalan tol terus menerus dan menjadi sentral komunikasi serta mensinkronkan upaya penanganan kepadatan antara proyek-proyek infrastruktur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

(Baca juga: BI Izinkan Bank Memungut Biaya Isi Ulang Uang Elektronik)

"Hal ini juga didukung oleh konsultan manajemen konstruksi yang menyelaraskan semua kegiatan proyek di Jalan Tol Jakarta-Cikampek agar dapat meminimalkan dampak kepadatan," ujar Heru. Meskipun demikian, Heru enggan berkomentar terkait berapa potensi turunnya penerimaan Jasa Marga di ruas tol tersebut. 

Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...