Kenaikan Harga, Instrumen Peredam Konsumsi BBM - Analisis Ekonomi Mikro

Redaksi
Oleh Redaksi
3 November 2014, 14:25
No image
KATADATA | Arief Kamaludin

Seperti telah dijelaskan dalam artikel di atas (Kenaikan Harga, Instrumen Peredam Konsumsi BBM), upaya untuk mengurangi subsidi BBM dapat dilakukan dengan menaikkan biaya perjalanan menggunakan kendaraan bermotor dan sekaligus mendorong substitusi penggunaan dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

Untuk menjelaskannya, peralatan ekonomi mikro yang sederhana dapat digunakan sekaligus memperkirakan kebijakan yang tepat untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Langkah ini dimulai dengan melihat  struktur biaya pemilikan kendaraan bermotor, sehingga kita dapat memperkirakan tingkah laku dan respons pemilik kendaraan bermotor terhadap setiap alternatif kebijakan.

Jika TC adalah total biaya kemilikan dan penggunaan kendaraan bermotor, sedangkan VC adalah biaya variabel dan FC adalah biaya tetap, maka:

TC = FC + VC

Biaya tetap kepemilikan dan penggunaan kendaraan bermotor terdiri dari harga pembelian kendaraan bermotor ditambah Pajak Kendaraan Bermotor dan biaya servis kendaraan bermotor. Biaya tetap akan sama untuk berapa pun kilometer penggunaanya. Tetapi, biaya tetap per kilometer penggunaan akan menurun, jika semakin tinggi tingkat penggunaan kilometer kendaraan.

Biaya variabel terdiri dari biaya bahan bakar. Jika dinyatakan sebagai fungsi kilometer penggunaan, maka biaya variabel adalah harga bahan bakar (Rp/liter) dikalikan tingkat efisiensi bahan bakar kendaraan bermotor (Liter/Km) sehingga biaya variabel, VC=P??? x Q x ? dimana ? adalah tingkat efisiensi penggunaan BBM dan Q adalah kilometer penggunaan kendaraan bermotor. Sementara, total biaya variabel dalam Rp meningkat sejalan dengan kilometer penggunaan dengan biaya incremental (atau biaya variabel per kilometer penggunaan) yang sama yaitu harga BBM x ?.

Optimalisasi yang dilakukan oleh pemilik kendaraan bermotor adalah mengombinasikan antara biaya tetap yang menurun per KM penggunaan (biaya tetap rata-rata) dan biaya variabel per Km penggunaan (biaya variabel rata-rata) tersebut.

Secara aljabar, optimalisasi ini dapat dinyatakan:

TC/Q = FC/Q  + VC/Q

Pemilik kendaraan akan mengoptimalisasi kendaraan bermotornya dengan menggunakannya pada Km yang optimal pada saat diferensiasi total biaya terhadap kilometer penggunaan sama dengan nol. Artinya, biaya rata-rata tidak meningkat atau menurun lagi sejalan dengan tambahan 1 kilometer penggunaan kendaraan bermotor. Dengan menggunakan kalkulus, pernyataan di atas dapat ditulis sebagai:

, karena total biaya tetap per kilometer penggunaan menurun sejalan dengan makin tinggi penggunaannya. Sementara  adalah tetap untuk setiap km penggunaan kendaraan bermotor.

Kembali pada persamaan di atas, tingkat optimal penggunaan kendaraan bermotor (Q*) akan tercapai pada saat .

Lebih jelas lagi kalau kita gunakan diagram. Jika sumbu vertikal dinyatakan sebagai total biaya tetap, total biaya variabel dalam Rp dan sumbu horisontal Km penggunaan maka kurva biaya tetap akan mempunyai slope negatif  (ingat ). Slope biaya variabel rata-rata adalah konstan  yaitu nol, artinya biaya variabel rata-rata akan sama dengan  PBBM + ? berapa pun kilo meter penggunaannya.

Titik optimal penggunaan kendaraan bermotor tercapai pada Q* yaitu saat slope biaya tetap sama dengan slope biaya variabel (atau sama dengan 0)

Implikasi terhadap opsi kebijakan

Mari kita lihat pilihan kebijakan dan akibatnya terhadap kilometer penggunaannya. Kilometer penggunaan digunakan sebagai opsi kebijakan karena akan menentukan besarnya subsidi BBM dalam anggaran. Semakin besar kilometer penggunaan kendaraan, semakin besar volume BBM yang dikonsumsi dan akhirnya pada besar subsidi BBM per liter tertentu, yang membuat semakin besar subsidi BBM dalam APBN.

Opsi pertama, pajak kendaraan bermotor (PKB) dinaikkan. Menaikkan PKB jelas akan mengurangi minat untuk memiliki kendaraan, ceteris paribus atau variabel lain tetap. Tetapi bagi yang telah memiliki kendaraan bermotor, biaya tetap akan meningkat.

Kurva AFC akan bergeser ke kanan dan menyebabkan Biaya Tetap Rata-Rata naik pada Q yang sama. Pemilik kendaraan dapat menurunkan biaya tetap rata-rata ini dengan meningkatkan kilometer penggunaan  dan membuat titik optimum penggunaan kendaraan bermotor meningkat menjadi Q**, sementara biaya variabel rata-rata tetap sama dengan PBBM x ?.

Halaman:
Redaksi
Redaksi

    Catatan Redaksi:
    Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...