Contoh Puisi Rakyat dengan Kaidah Penulisannya

Image title
17 Maret 2022, 10:37
Ilustrasi, sejumlah siswa berpakaian adat membacakan puisi saat upacara dan lomba baca puisi. Puisi rakyat menjadi bagian dari kesusastraan rakyat yang perlu dilestarikan. Ada beberapa contoh puisi rakyat dari berbagai jenis yang bisa menjadi referensi, m
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/aww.
Ilustrasi, sejumlah siswa berpakaian adat membacakan puisi saat upacara dan lomba baca puisi. Puisi rakyat menjadi bagian dari kesusastraan rakyat yang perlu dilestarikan. Ada beberapa contoh puisi rakyat dari berbagai jenis yang bisa menjadi referensi, mulai pantun, gurindam, dan syair.

Dalam salah satu kaidah sastra Bahasa Indonesia puisi merupakan bagian dari karya seni yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Salah satu dari karya puisi yang cukup lazim ditemukan di penampilan masyarakat adalah pantun, sebagai keragaman dan keindahan dalam berkusastraan.

Selain pantun, puisi rakyat merupakan salah satu warisan budaya yang harus kita pelihara. Sebab, puisi rakyat mengandung pesan moral, nilai-nilai, dan karakter yang baik. Oleh karena itu, memelihara dan melestarikan puisi rakyat merupakan hal penting sebagai generasi bangsa.

Advertisement

Dikutip dari buku Sastra Indonesia Untuk Siswa Madrasah Aliyah (MA) karya Cikawati, puisi rakyat adalah bagian dari kesusatraan rakyat yang berisi nilai-nilai yang berkembang di tengah kehidupan masyarakat.

3 Jenis Puisi Rakyat

Gurindam
Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, di mana tiap bait terdiri dari dua baris kalimat yang memiliki persamaan rima. Seluruhnya menjadi satu kesatuan yang utuh.

Gurindam memiliki traits atau jejak kesusastraan Hindu. Kata gurindam sendiri berasal dari bahasa India, yakni kirindam yang artinya perumpamaan.

Sarat akan nilai moral dan keagamaan, gurindam sangat penting untuk dijadikan sebagai moral di dalam kehidupan. Berikut ciri-ciri dari salah satu warisan budaya bangsa ini:

  1. Satu (1) bait memuat dua (2) baris
  2. Setiap baris memiliki sekitar 10-14 kata
  3. Setiap baris memiliki rima alias bersajak
  4. Baris pertama berisi masalah atau perjanjian
  5. Baris kedua berisi solusi atau akibat dari masalah atau perjanjian di baris pertama
  6. Gurindam umumnya mengandung nasihat, kata-kata mutiara, atau filosofi kehidupan

Pantun

Dikutip dari Kumparan.com, bahwa pantun adalah bentuk puisi lama yang mengakar di dalam masyarakat. Pantun adalah arahan yang mendidik dan ucapan teratur yang penuh kesantunan. Selain mendidik, pantun juga dapat menghibur banyak orang.

Adapun ciri-ciri dari pantun antara lain:

  1. Setiap bait terdiri atas empat (4) baris
  2. Setiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata
  3. Baris pertama dan kedua adalah sampiran Baris ketiga dan keempat adalah isi
  4. Berima a-b-a-b

Syair
Syair merupakan salah satu bentuk dari puisi lama yang berasal dari Persia dan masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Islam.

Kata syair berasal dari Bahasa Arab, yakni syi’ir atau syu’ur yang berarti perasaan yang menyadari. Kata syu’ur lalu berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi di dalam pengetahuan umum.

Seiring berjalannya waktu, syair mengfalami modifikasi, sehingga menjadi khas Melayu dan tidak lagi mengacu pada sastra syair dari Arab.
Inilah ciri-ciri yang membedakan syair dari gurindam maupun pantun:

  1. Setiap bait terdiri dari 4 baris
  2. Setiap baris terdiri dari 8-14 suku kata
  3. Syair berima a-a-a-a
  4. Setiap baris adalah isi
  5. Menggunakan bahasa kiasan

Contoh Puisi Rakyat Dengan Mode Gurindam

Contoh Pertama
Barang siapa tidak berilmu
Bagaikan kursi tidak bertumpu
Ketika engkau tengah belajar
Haruslah tekun dan juga sabar
Ilmu jangan hanya dihafalkan
Namun juga harus diamalkan

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement