Ikhtiar Adalah Perilaku Sungguh-Sungguh, Ini Penjelasannya
Di bulan Ramadhan saat ini, masyarakat Indonesia banyak menekuni ilmu agama. Salah satu bab pembahasan yang sering ditekuni adalah mengenai ikhtiar. Karena untuk mencapai keinginan maka seseorang akan melakukan tiga hal yaitu ikhtiar, berdoa, dan kemudian tawakal. Ketiganya tidak hanya dilakukan oleh manusia melainkan seluruh makhluk hidup di muka bumi.
Tidak hanya itu, pelaksanaannya tidak hanya dilakukan oleh umat muslim saja melainkan seluruh umat manusia di dunia. Meskipun dalam keyakinan atau agama lain nantinya akan memakai istilah yang berbeda. Namun konsep dan definisi akhirnya tetaplah sama.
Penjelasan Mengenai Ikhtiar
Secara singkat, ikhtiar adalah perilaku berusaha dengan sungguh-sungguh dengan cara yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Secara sederhana, ikhtiar bisa dikatakan sebagai usaha lahiriah yang dilakukan manusia untuk mencapai suatu tujuan. Seseorang perlu bergerak untuk bisa mencapai apa yang diinginkan dan memenuhi apa yang dibutuhkan.
Dapat diimajinasikan saat orang tidak bisa bekerja. Maka tidak ada uang yang bisa dipakai belanja kebutuhan dapur. Pada akhirnya akan kelaparan dan kemudian meninggal karena tidak berikhtiar untuk mencari uang tadi.
Sehingga dengan analogi ini bisa dipahami, bahwa setiap orang untuk mencapai keinginan dan memenuhi kebutuhannya wajib berikhtiar. Tidak cukup hanya tidur santai di dalam rumah dan semua kebutuhannya terpenuhi atau semua impiannya tercapai. Di dunia ini tidak ada yang konsepnya seperti ini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna ikhtiar adalah alat, syarat untuk mencapai maksud. Arti ikhtiar juga dapat dimaknai sebagai daya upaya. Secara umum, arti ikhtiar adalah sikap seorang muslim yang mengerahkan segala kemampuannya. Hal ini membuat seseorang terhindar dari sikap putus asa dan mudah menyerah.
Arti ikhtiar dalam KBBI juga merujuk pada pilihan bebas, yaitu berkaitan dengan pertimbangan, kehendak, pendapat, dan sebagainya. Arti ikhtiar berasal dari bahasa Arab ikhtara atau yakhtaru, yaitu memilih. Arti ikhtiar ini berasal dari akar kata yang sama dengan kata “khair”, yaitu memilih mana yang lebih baik di antara yang ada.
Adapun dalil dari ayat AL Qur'an yang mengandung perintah ikhtiar, baik yang berhubungan dengan perkara dunia maupun akhirat terdapat dalam surat Ar-Ra’d ayat 11:
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (Ar-Ra’d ayat 11).
Korelasi Ikhtiar, Doa dan Tawakkal
Sebagaimana dilansir dari artikel penerbitbukudeepublish.com, ikhtiar adalah satu rangkaian dari tritunggal yaitu ikhtiar, doa dan tawakkal. Bahkan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, sehingga dalam mencapai suatu hal atau memenuhi kebutuhan maka ketiganya perlu dilakukan bersamaan.
DImulai dari mana saja boleh, sebab seseorang bisa mulai merencanakan pencapaian tujuan hidup dengan berdoa. Usai berdoa maka seseorang mendapat ilham atau petunjuk kemudian baru berikhtiar atau berusaha. Jika sudah berdoa dan berikhtiar selanjutnya adalah bertawakal.
Pada umumnya, secara urutan ikhtiar adalah yang menduduki posisi pertama. Baru kemudian dibarengi dengan berdoa kemudian memupuk sikap bertawakal. Artinya, ketiganya perlu dilakukan bersamaan dan dalam porsi yang seimbang.
Ikhtiar tanpa doa dan tawakal tak hanya menjadikan seseorang sombong, melainkan juga terlalu ambisius. Menghalalkan segala cara dan kemudian mudah kecewa bahkan depresi saat keinginan dan kebutuhannya tidak tercapai.
Sebaliknya, saat seseorang tawakal dan atau berdoa saja maka termasuk golongan orang yang bodoh. Tuhan tidak akan mengulurkan tangannya secara langsung kepada hamba-Nya yang hanya meminta lewat doa di dalam rumah tanpa berusaha.
Aneka Ragam Bentuk Ikhtiar
Ada beragam bentuk ikhtiar yang bisa dilakukan manusia sebagaimana dilansir dari liputan6.com, antara lain:
1. Memiliki Rasa Tanggung Jawab
Bentuk pertama dari ikhtiar adalah bertanggung jawab. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Maka dari itu, tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku manusia untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), Negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.
2. Tidak Mudah Menyerah
Salah satu makna ikhtiar adalah sikap yang ditunjukkan dengan tidak mudah menyerah. Setiap usaha yang dilakukan seseorang tentunya bisa saja mengalami kegagalan-kegagalan, namun orang-orang yang berikhtiar akan bangkit kembali dan tidak mudah putus asa.
Hal yang perlu diingat adalah kegagalan pasti dialami oleh setiap orang, dan hal itu wajar dalam kehidupan, yang berbeda adalah bagaimana sikap setiap manusia dalam mempersiapkan kegagalan yang datang kepadanya, antara memilih untuk pantang menyerah atau berputus asa.
3. Tekun Belajar dan Kerja Kerja Keras
Bentuk pertama dari ikhtiar adalah kerja keras. Berusaha dengan sepenuh hati untuk mencapai tujuan hidup di dunia dan akhirat adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 6 yang artinya :
“Barangsiapa bekerja keras, maka sesungguhnya ia bekerja keras untuk dirinya sendiri, sungguh Allah itu maha kaya dari segala makhluk.” (surat Al-Ankabut ayat 6).
Selain itu, tekun dalam belajar juga merupakan salah satu bentuk ikhtiar, terutama tentunya bagi pelajar. Dengan belajar, manusia bisa hidup bermartabat dan membangun peradaban yang bersandikan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan.