Menilik 7 Tari Tradisional Indonesia yang Diakui UNESCO

Tifani
Oleh Tifani
5 September 2022, 09:36
tari tradisional
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Ilustrasi, seniman menampilkan tari barong kreasi dalam malam gelar apresiasi budaya yaitu rangkaian HUT ke-232 Kota Denpasar, Bali, Kamis (27/2/2020).

Tari tradisional khas Indonesia dikenal sangat banyak dan beraneka ragam. Setiap daerah di Indonesia memiliki tari tradisional yang sesuai dengan ciri khasnya masing-masing.  Banyaknya ragam tari tradisional khas daerah, membuat Indoensia menjadi negara yang kaya akan warisan budaya.

Kekayaan budaya yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia ini banyak juga yang telah diakui oleh UNESCO. Bahkan masuk kedalam kategori Intangible Culture Heritage UNESCO atau warisan budaya tak benda. Melansir ich.unesco.org, berikut tari tradisional Indonesia yang masuk kedalam warisan budaya tak benda UNESCO.

1. Tari saman

Tari yang berasal dari Aceh ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 24 November 2011. Tari saman merupakan tarian suku dataran tinggi Gayo abad ke-XIV yang biasa ditampilkan dalam perayaan-perayaan penting. Tari Saman diiringi dengan syair dari Bahasa Gayo.

Tari tradisional ini mengedepankan kekompakan dan kecepatan Gerakan penari saman yang luar biasa. Tari saman merupakan sarana dakwah yang mencerminkan keagamaan, sopan santun, pendidikan, kekompakan, kepahlawanan, dan kebersamaan.

2. Tari Baris Upacara

Tari Baris Upacara umumnya ditarikan untuk Dewa Yadnya dan memiliki lakon (lelampan) maupun cerita (ceritera). Tari ini biasanya digunakan sebagai penunjang upacara Dewa Yadnya.  Umumnya Tari Baris Upacara dipergunakan atau ditarikan untuk Dewa Yadnya.

Tari Baris Upacara sebagai penunjang upacara Dewa Yadnya ini banyak jenisnya. Tari Baris Upacara merupakan simbol widyadara atau apsara sebagai pengawal Ida Betara Sesuhunan turun ke dunia pada saat odalan di pura bersangkutan dan berfungsi pula sebagai penyambut kedatangan para dewa.

3. Tari Legong Keraton

Tari Legong Kraton berasal dari daerah keraton-keraton Bali yang menceritakan kisah zaman dahulu seperti kisah Prabu Lasem. Tari ini biasanya ditarikan oleh penari perempuan dengan kipas yang merupakan ciri khasnya. Dilansir Katadata, tari ini awalnya bersifat sakral dan hanya dipelajari di istana.

Namun dalam perkembangannya hal ini mengalami pergeseran dan Tari Legong berkembang ke masyarakat umum. Gerakan-gerakan dalam tari ini megekspresikan wujud syukur dan terima kasih masyarakat Bali terhadap nenek moyang atas keberkahan yang melimpah.

4. Tari Topeng Sidakarya

Topeng Sidhakarya merupakan tari pelengkap yang ditarikan di akhir dan menyimbolkan bahwa tari sakral telah selesai. Sidakarya sendiri memiliki makna mencapai tujuan dan topengnya menjadi lambing bahwa pekerjaan yang digelar telah selesai dengan baik.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...