6 Cara Mengurus Kucing Baru Lahir agar Tumbuh Besar dan Sehat
Banyak orang mengincar kucing untuk dijadikan hewan peliharaan. Hal ini dikarenakan kucing merupakan hewan yang menyenangkan untuk diajak bermain sekaligus mampu membangun ikatan emosional dengan pemiliknya.
Namun, dibalik kesenangan tersebut, tentunya ada tanggung jawab besar. Jika Anda memutuskan untuk memelihara kucing yang baru saja lahir, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar mereka tetap tumbuh dengan baik dan sehat.
Walaupun sulit, bukan berarti Anda tidak akan bisa merawatnya dengan baik dan benar. Sebagai panduan Anda, simak enam cara mengurus kucing baru lahir di bawah ini.
1. Siapkan Tempat yang Nyaman
Hal utama yang harus diperhatikan ketika mengurus kucing baru lahir adalah memastikan mereka mendapatkan tempat tidur hangat, kering dan bersih.
Hal ini dikarenakan kucing baru lahir biasanya masih memiliki bulu yang tipis serta sistem imun yang rendah sehingga membutuhkan tempat yang nyaman dan hangat.
Anda bisa mempersiapkannya dengan menempatkan anak kucing Anda di dalam kotak kecil yang dilapisi selimut dan handuk. Anda juga bisa menambahkan lampu penghangat.
Jangan lupa letakkan pula botol air panas yang dibungkus handuk atau bantal penghangat. Setelah, simpan tempat tersebut di tempat yang terpisah dari hewan peliharaan lainnya.
2. Beri Susu yang Sesuai untuk Anak Kucing
Susu merupakan sumber energi penting bagi kucing baru lahir di bawah usia tiga bulan. Agar anak kucing mendapatkan energi yang dibutuhkan,pastikan Anda memberikan susu yang tepat.
Hindari berikan susu sapi atau cairan yang mengandung gula. Hal ini dikarenakan minuman tersebut merupakan jenis kalsium yang mengandung laktosa sehingga berpotensi menyebabkan masalah pencernaan pada anak kucing Anda.
Oleh karena itu, hanya berikan mereka susu khusus kucing. Bila Anda tidak tahu susu yang sesuai, tanyakan saja pada dokter hewan. Berikan susu hingga mereka berusia empat minggu dan pastikan suhu susu tidak terlalu panas sehingga bisa diminum oleh mereka.
3. Beri Makanan Secara Perlahan
Pada umumnya, sistem pencernaan anak kucing belum bekerja secara optimal sampai mereka berusia 6 minggu. Oleh karena itu berikan mereka makanan dengan posisi tengkurap atau berbaring.
Selain itu, pegang anak kucing Anda dengan selama memberinya makan. Setiap anak kucing memiliki kecepatannya sendiri sehingga Anda tidak perlu terburu buru selama memberinya makan.
Setelah itu, Anda bisa menepuk-nepuk punggung mereka agar bisa bersendawa.
4. Pastikan Anak Kucing Tetap terhidrasi
Tidak hanya makanan, Anda perlu juga memperhatikan asupannya cairannya. Dengan demikian, anak kucing Anda tidak mengalami dehidrasi dan bisa tumbuh dengan sehat.
Untuk mengetahui apakah anak kucing Anda terhidrasi atau tidak, Anda bisa menarik kulit di bagian tengkuknya. Jika kulit ulh nean mudah, itu berarti mereka tetap terhidrasi.
amun jika tidak baangkit aatau turn kemanl, bisa jaid anak kucing Anda mengalami dehidrasi.
JIka mereka tetap dehidrasi setelah dilakukan berbagai cara, segr periksakan ke dokter hewan untuk mengetahui penyebabnya.
5. Berikan Stimulasi untuk Buang Air
Cara mengurus kucing baru lahir berikutnya adalah menstimulasi mereka untuk buang air setelah makan. Ada dua cara yang bisa Anda lakukan.
Anda bisa menstimulasi mereka dengan memakai bola kapas, tisu, atau waslap yang hangat dan lembab. Setelah itu, gosok area anus kucing dengan lembut untuk merangsang buang air mereka.
Cara lainya adalah anda bisa memperkenalkan litter box sebagai tempat buang air. Anda cukup meletakkan litter box tersebut di area yang bisa dilihat dan dijangkau oleh mereka. Dengan demikian, anak kucing Anda secara insting akan belajar buang air sesuai dengan tingkat kemampuannya.
6. Berikan Vaksin
Hal terakhir yang harus Anda lakukan adalah memberikan vaksin pada kucing yang baru lahir tersebut. Pemberian vaksin berguna untuk mencegah anak kucing Anda terkena penyakit atau virus yang bisa menyerang kapan saja.
Pada umumnya, vaksin baru bisa diberikan ketika kucing sudah berusia 6-8 minggu hingga usia sekitar 16 minggu. setelahnya merek harus mendapatkan vaksin penguat dengan jarak waktu setahun.
BIasanya vaksin dilakukan berapa kali dengan jarak 3-4 minggu. Pastikan Anda telah memeriksakan fisik mereka dan melakukan tes infeksi retrovirus feline leukemia virus (FeLV) dan feline aids (FIV) sebelum divaksin.
Selain itu, uji juga apakah anak kucing Anda perlu mendapatkan obat cacing atau tidak.
Ada beberapa jenis vaksin yang bisa diberikan. Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter hewan agar mengetahui jenis vaksin yang tepat untuk anak kucing.
Jenis vaksin yang tepat pastinya akan memberikan efek yang baik dimana anak kucing Anda lebih kuat dan sehat.
Mengurus kucing baru lahir tentunya memerlukan ketelatenan dan kesabaran. Dengan menerapkan enam cara diatas, kini Anda bisa mengetahui bagaimana cara mengurus dengan baik dan benar.
Perawatan yang tepat pastinya akan membantu mereka untuk tumbuh besar dan sehat.