Mengenal 2 Tokoh Teori Kedaulatan Tuhan, Aurelius dan Thomas Aquinas
Kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi pada suatu negara. Kedaulatan menjadi salah satu unsur dalam terbentuknya negara. Salah satu teori kedaulatan adalah teori kedaulatan Tuhan.
Kedaulatan merupakan kekuasaan atau pemerintahan. Dalam ilmu hukum, terdapat lima teori kedaulatan, yang terdiri atas teori kedaulatan Tuhan, teori kedaulatan raja, teori kedaulatan negara, teori kedaulatan rakyat, dan teori kedaulatan hukum.
Berikut ini penjelasan tentang teori kedaulatan Tuhan beserta dua tokoh teori kedaulatan Tuhan.
Teori Kedaulatan Tuhan
Mengutip hukumonline.com, teori kedaulatan Tuhan adalah sebuah pandangan bahwa Tuhan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. Teori ini muncul karena adanya kepercayaan bahwa tanpa Tuhan, tidak ada yang dapat terwujud.
Dalam praktik bernegara, Tuhan hadir sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, tetapi pemerintah harus melaksanakan hal-hal yang merupakan implementasi dari kehendak Tuhan. Jimly Asshiddiqie mengatakan, dalam perkembangannya praktik teori ini banyak yang melegitimasi kehendaknya sebagai kehendak Tuhan meskipun tindakannya sewenang-wenang.
Melansir jurnal berjudul “Mencari Bentuk Kedaulatan dalam UUD Tahun 1945”, teori kedaulatan Tuhan berkembang pada sekitar abad ke-15. Saat itu terdapat dua organisasi kekuasaan yakni organisasi kekuasaan Negara dan organisasi kekuasaan gereja.
Organisasi kekuasaan negara dipimpin oleh Raja, sedangkan organisasi kekuasaan gereja dipimpin oleh Paus. Kedua organisas ini memiliki ideologi yang berbeda tetapi percaya dengan kekuasaan Tuhan. Kedua organisasi ini percaya bahwa apapun yang terjadi adalah kehendak Tuhan.
Namun kemudian timbul pertanyaan siapakah wakil Tuhan di dunia ini. Oleh karena itu, organisasi ini pun saling berdiri dengan ideologi masing-masing dan memandang bahwa pemimpin negaranya adalah wakil Tuhan, baik itu Raja atau Paus. Hal ini pun menjadi fenomena yang membingungkan.
Tokoh Teori Kedaulatan Tuhan
Untuk memahami perkembangan teori kedaulatan Tuhan dari tokohnya, berikut tokoh teori kedaulatan Tuhan selengkapnya.
1. Aurelius Augustinus
Mengutip jurnal berjudul “Pemikiran Augustinus Tentang Pendidikan Agama Kristen”, Augustinus merupakan seorang lelaki yang lahir di Tagaste, Algeria, Afrika Utara pada 13 November 354. Ia memiliki nama lengkap Aurelius Augustinus. Aurelius Augustinus meninggal pada 18 Agustus 430 di Hippo. Saat itu usianya yakni 776 tahun.
Ayahnya adalah Patrisius dan ibunya St. Monika seorang Kristen yang saleh dan tekun. Augustinus menjadi anggota katekumen dan memulai pendidikan di Tagaste. Ia mulai belajar retorika dan filsafat pada 372.
Aurelius Augustinus pernah pindah ke Roma di bawah ajaran St. Ambrosius. Pada 24 April 387, ia dipermandikan oleh Uskup Ambrosius. Ia menjadi seorang pemimpin gereja dan teolog terpelajar.
Ia mengarang empat buku diantaranya yakni De Doctrina Christiana atau ajaran Kristiani, De Magistra atau sang Guru, De Catechizandis Rudibus atau Mengkatekisasi Orang yang belum didik, dan De Civitate Dewi atau Kota Allah.
Selama hidupnya, ia tak tertarik Alkitab. Aurelius Augustinus menganut Manikisme yakni bidat yang mengutamakan rasionalisme. Ia sadar tanpa kehadiran Tuhan, jiwanya kosong.
Semua buku ilmu pengetahuan telah dibacanya tetapi ia tetap tidak menemukan kebenaran dan ketentraman jiwa. Pada suatu ketika di taman ia diperintahkan sesuatu untuk membaca. Ia membaca tulisan sebagai berikut:
“…jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya” (Roma 13:13-14).
Setelah membacanya, Aurelius Augustinus merasa ia belum siap menjalankan tanggung jawab yang diberikan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Aurelius Augustinus merespon tulisan itu dengan menangis. Ia tidak siap menjadi pemimpin. Akhirnya keingkarannya dikalahkan dan ia ditahbiskan pada 391.
Berkaitan dengan hal yang dipelajarinya, Aurelius Augustinus berkesimpulan bahwa jika gagasan asasi dari Plato bahwa kebenaran telah ada dari diri manusia meski masih tersembunyi dan akan keluar dengan pendidikan, maka ia mendapatkan persamaan gagasan itu dengan agama.
Dalam hidupnya, Aurelius Augustinus menyadari tanpa Tuhan maka jiwanya kosong. Ia telah membaca semua pengetahuan tetapi jiwanya kosong. Aurelius Augustinus juga berpikir belajar kebenaran agama itu tidak dengan jalan diisi dari luar, tetapi menerima kebenaran dan respon pribadi.
2. Thomas Aquinas
Thomas Aquinas adalah salah satu tokoh teori kedaulatan Tuhan. Ia terkenal lewat karyanya Summa Theologia. Thomas Aquinas menyatakan bahwa meski kedaulatan tidak terikat oleh hukum, tetapi kedaulatan itu tunduk pada hukum tuhan dan hukum alam. Sanksinya akan diberikan langsung oleh Tuhan.
St. Louis Thomas Aqinas adalah seorang teolog yang lahir pada 1224 dan meninggal pada 1274. Ayahnya berasal dari Lombard dan ibunya dari keturunan Norman.
Ia merupakan seorang teologian yang memiliki karya, yakni Summa Theologiae dan The Summa Contra Gentiles. Teologi adalah sebuah ilmu yang secara rasional diturunkan dari proposisi yang diterima sebagai sebuah kepastian karena dianggap sebagai wahyu Tuhan.
Ia mengenyam pendidikan di University of Paris. Thomas Acquinas mengilhami pengetahuan Arab-Aristoteles. Ia berpikir dari Premis Aristotelian terkait metafisika kepribadian, penciptaan dan pelaksanaannya.
Thomas Aquinas memiliki pendapat bahwa Raja dan Paus adalah wakil Tuhan di bumi dengan tugas yang berbeda. Raja adalah wakil Tuhan dalam urusan dunia, sedangkan Paus adalah wakil Tuhan dalam urusan keagamaan.