Cara Menghitung ROI untuk Menganalisis Keuntungan Investasi
Cara menghitung ROI perlu diketahui oleh mereka yang sedang melakukan investasi. Investasi merupakan cara mengelola keuangan jangka panjang yang pada dasarnya ialah aset dengan tujuan memungkinkan nilainya tumbuh.
ROI banyak digunakan untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh dari investasi. ROI ialah rasio yang digunakan untuk membandingkan keuntungan atau kerugian dari investasi. Melalui ROI, pelaku investasi bisa mengetahui seberapa efektif investasinya.
Apa itu ROI?
ROI merupakan singkatan dari Return on Investment, ini merupakan metrik keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kemungkinan memperoleh pengembalian dari investasi. ROI bisa dinyatakan sebagai persentase. Cara menghitung ROI yaitu dengan membagi antara laba bersih (atau kerugian) investasi dengan biaya atau pengeluaran awal.
Mengutip Landx.id, Return on Investment (ROI) adalah rasio yang menunjukkan besar pengembalian (return) atau keuntungan dari investasi yang dilakukan oleh investor. Melalui ROI, investor bisa mengetahui berapa keuntungan yang diperoleh dari setiap modal yang ditanamkan.
Pengembalian investasi (ROI) banyak disebut sebagai tingkat pengembalian atau hasil sebagai ukuran kinerja dan efisiensi suatu investasi. Singkatnya ROI adalah persentase keuntungan yang diperoleh dari sejumlah modal setelah biaya dan pengeluaran dalam periode waktu tertentu.
Pada umumnya investor, bankir dan manajer menggunakan ROI untuk membandingkan efisiensi beberapa investasi berbeda. ROI bisa digunakan untuk membuat perbandingan apple to apples dan peringkat dalam proyek atau aset berbeda. Cara menghitung ROI cukup mudah, kesederhanaan dalam penghitungannya menjadikan ukuran profitabilitas standar dan universal.
Cara Menghitung ROI
Cara menghitung ROI bisa dengan mengurangkan nilai awal investasi dari nilai akhir investasi (pengembalian bersih) lalu membagi angka baru ini (pengembalian bersih) dengan biaya investasi dan mengalikannya dengan 100.
ROI dihitung dengan membagi laba bersih investasi dengan pengeluaran awal. ROI tidak memperhitungkan periode holding atau berlalunya waktu sehingga bisa melewatkan biaya peluang untuk investasi di tempat lain. Berikut rumusnya:
(Nilai investasi saat ini – biaya investasi awal) : biaya investasi awal x 100. ROI bisa dihitung dengan beberapa cara berikut:
ROI = Keuntungan kotor – pengeluaran : total investasi x 100
ROI = Keuntungan investasi – biaya investasi : biaya investasi x 100
Contoh Cara Menghitung ROI
Investor menginvestasikan uangnya sebesar Rp 2 juta. Jika satu tahun kemudian, investor menjual investasi dengan harga Rp 3 juta. Berikut cara menghitungnya:
ROI = (3 juta – 2 juta) : 2 juta x 100
ROI = 1 juta : 2 juta x 100
ROI = 0.5 x 100
ROI = 50 %
Nilai investasi saat ini mengacu pada hasil penjualan investasi bunga. Sebab ROI diukur sebagai persentase, ROI bisa Anda bandingkan dengan pengembalian dari investasi lain yang memungkinkan seseorang mengukur beragam jenis investasi terhadap satu sama lain.
Analisis Risiko dan Return Melalui ROI
Jika Anda berinvestasi di dalam bisnis, analisis terhadap ROI merupakan hal yang cukup krusial. Ini karena menghitung investasi dengan metode ini bisa menunjukkan bagaimana prospek jangka panjang bisnis tersebut.
Anda bisa melakukan analisis risk dan return dengan melihat ROI. Melalui identifikasi perkiraan keuntungan dari investasi, Anda bisa menganalisa laporan keuangan, naik-turunnya kondisi bisnis dan kemungkinan pertumbuhan atau bahkan risiko rugi dan biaya investasi yang dikeluarkan.
Ketika investasi bisnis, Anda bisa melihat seberapa besar perkiraan return on investment melalui prospektus sehingga bisa menghitung sendiri potensi keuntungan investasi yang akan diperoleh.
Kekurangan ROI
Berikut beberapa kekurangan ROI yang bisa Anda pertimbangkan:
- ROI tidak memperhitungkan periode holding investasi yang bisa menjadi masalah saat membandingkan alternatif investasi.
- ROI tidak menyesuaikan dengan risiko yang sudah menjadi rahasia umum bahwa hasil investasi memiliki korelasi langsung dengan risiko. Semakin tinggi potensi pengembalian maka semakin besar kemungkinan risikonya.
- Angka ROI bisa dilebih-lebihkan apabila semua biaya yang diharapkan tidak dimasukkan ke dalam perhitungan. Kondisi ini bisa terjadi disengaja maupun tidak.
- Seperti banyaknya metrik profitabilitas, ROI hanya menekankan pada keuntungan finansial saat mempertimbangkan pengembalian investasi saham. Hal itu tidak mempertimbangkan manfaat tambahan seperti barang sosial atau lingkungan.
Keuntungan Menghitung ROI
- Membantu investor dan profesional keuangan agar lebih cepat dalam memeriksa prospek investasi sehingga bisa menghemat waktu dan uang.
- Membantu mengeksplorasi dan mengukur potensi pengembalian dari beragam peluang investasi.
- Membantu memahami dan mengukur manfaat investasi di departemen tertentu.
- Membantu mengukur persaingan di sekitar pasar.
- Keputusan investasi sederhana dan efektif.
- ROI merupakan perhitungan paling sederhana dalam rasio keuangan.
- ROI mudah dipahami oleh orang awam sekalipun. Secara universal, diterima konsep keuangan, investasi dan bisnis juga.
• Metrik relatif tidak rumit, mudah untuk menghitung dan intuitif mudah dimengerti.
Cara menghitung ROI merupakan informasi yang penting diketahui oleh investor pemula. ROI menjadi salah satu komponen penting untuk diperhatikan karena kita harus paham bahwa return dan risiko merupakan dua hal yang berkaitan sehingga bisa dipertimbangkan dengan baik.