Mengenal 3 Jenis Sudut Pandang Beserta Contohnya
Dalam penulisan karya tulis, seperti cerita pendek atau cerpen misalnya, seorang penulis memerlukan sudut pandang sebagai cara untuk menyampaikan cerita. Dengan menggunakan sudut pandang, penulis secara tidak langsung sudah menghidupkan cerita tersebut dan membuat pembaca lebih mudah memahami isi cerita.
Peran sudut pandang cukup dominan karena menentukan jalannya cerita. Oleh karena itu, penulis harus menentukan terlebih dahulu sudut pandang mana yang ingin digunakan.
Bila Anda ingin menulis cerpen atau karya tulis lainnya, ada beberapa jenis sudut pandang tertentu yang bisa digunakan. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Jenis Sudut Pandang
Terdapat tiga jenis sudut pandang yaitu sudut pandang orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga. Berikut ini pembahasan lengkapnya beserta contohmya yang bisa dipelajari.
1. Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
Ini merupakan jenis sudut pandang dimana penulis seolah-olah masuk ke dalam cerita sebagai tokoh utama/tokoh sentral dalam cerita.
Contoh :
Aku masih menunggu di halte bus ini. Sudah hampir setengah jam bus yang kutunggu tak kunjung datang juga. Satu persatu orang-orang yang menunggu bersamaku mulai pergi seiring hadirnya bus yang mereka tuju. Setengah jam sudah berlalu, bus yang kutuju masih saja tak kunjung tiba. Hujan pun turun, dan aku masih menunggu di halte ini.
Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
Ini merupakan jenis sudut pandang dimana tokoh "aku" hanya berperan sebagai saksi dari rangkaian peristiwa yang dialami tokoh utama.
Contoh 1:
Aku iri pada Angga, dia sahabatku, sekaligus orang yang kuanggap rival. Ia selalu lebih dilihat daripada aku. Terkadang aku merasa benci dengannya, tapi ia juga selalu membantuku dalam segala hal. Terlebih kemarin, saat pentas seni. Aku melihatnya bersama Anita, gadis yang kusukai. Aku tak tahu harus mengalah lagi atau tidak. Aku menginginkan Anita, aku rasa dia juga mempunyai perasaan yang sama. Aku tidak menyalahkannya menyukai Anita, karena akupun tak pernah bercerita padanya bahwa aku menyukai Anita. Tapi mengapa setiap hal yang kusukai selalu saja ia sukai juga?
2. Sudut Pandang Orang Kedua
Ini merupakan jenis sudut pandang dimana penulis memposisikan dirinya sebagai narator yang sedang berbicara kepada kata ganti "kamu" dan menggambarkan apa yang dilakukan "kamu" atau "kau" atua "Anda"
Contoh:
Pagi tadi mungkin adalah pagimu yang paling buruk. Semua persiapanmu untuk melamar pekerjaan ternyata harus sia-sia.
Dokumen ketinggalan, ban motor bocor, bekal minum tumpah di pakaian, hingga salah masuk ruangan interview. Sempurna sudah kesialan mu pagi ini.
Tapi, kamu tetap merasa bahagia karena senyuman manis dari pria penjual bunga di depan kantor menyambutmu. Tangannya melambai karena tahu bahwa hatimu tidak indah.
Disodorkannya bunga mawar merah padamu, dan kamu gugup menerimanya. Merasa tak layak karena mawar itu jadi tampak lusuh akibat penampilanmu yang acak-acakan.