Sejarah Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda I dan II

Anggi Mardiana
21 Juli 2023, 08:30
Sejarah Sumpah Pemuda
Pexels.com
Ilustrasi, Sumpah Pemuda.

Sejarah Sumpah Pemuda lahir dari Kongres Pemuda Kedua yang digagas oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPPI). PPPI merupakan organisasi yang berisi kumpulan pelajar dari seluruh Indonesia. Para pemuda berupaya untuk menciptakan persatuan melalui Kerapatan Besar Pemuda.

Tanggal 28 Oktober 1928 menjadi salah satu hari bersejarah bagi bangsa Indonesia yaitu lahirnya Sumpah Pemuda. Saat itu, para pemuda bersatu dan berikrar mengakui satu bangsa, tanah air dan bahasa.

Kongres Pemuda II yang berlangsung tanggal 28 Oktober 1928 merupakan awal sejarah Sumpah Pemuda dicetuskan. Sebelum Sumpah Pemuda lahir, para pemuda telah mengupayakan persatuan melalui Kongres Pemuda I pada tanggal 30 April-2 Mei 1926 yang diselenggarakan di Batavia.

Kongres Pemuda I

Sebelum masuk ke pembahasan Kongres Pemuda II, perlu diketahui bahwa Kongres Pemuda I diselenggarakan untuk suatu tujuan.Tujuannya untuk menyamakan persepsi antara beragam organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia.

Dari lahirnya Sumpah Pemuda diharapkan bisa menjadi dasar pokok persatuan Indonesia. Diharapkannya juga bangsa Indonesia bisa sejajar dengan bangsa lain (Abdul Rahman, et al., 2008).

Namun dalam Kongres Pemuda I tidak bisa membuahkan hasil setelah Muhammad Tabrani sebagai ketua Kongres tidak sepakat dengan Mohammad Yamin. Hal itu dilatabelakangi oleh penggunaan istilah bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

Menurut Muhammad Tabrani jika tanah air dan bangsa bernama Indonesia maka bahasa pun harus Indonesia. Meski tidak menghasilkan kesepakatan, Kongres Pemuda I menunjukkan pemahaman satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa.

Sejarah Sumpah Pemuda Dalam Kongres Pemuda II

Sejarah Sumpah Pemuda
Sejarah Sumpah Pemuda (Pexels.com)

Sumpah Pemuda dikenal sebagai Hari Kebangkitan Pemuda di Indonesia yang lahir dari Kongres Pemuda Kedua pada tanggal 27 Oktober 1928. Kongres tersebut terbagi menjadi tiga kali rapat dengan tempat berbeda yang dipimpin oleh Soegondo Djojopuspito. Berikut penjelasannya:

1. Rapat Pertama

Rapat pertama Kongres Pemuda II diselenggarakan Sabtu, 27 Oktober di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dalam Rapat tersebut, Soegondo Djojopuspito menyampaikan harapan bisa memperkuat persatuan antara para pemuda.

Setelah itu, Moehammad Yamin yang berperan sebagai pembicara pun menyampaikan uraiannya mengenai arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Beliau menjelaskan bahwa ada 5 faktor yang dapat memperkuat persatuan pemuda. Di antaranya sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

2. Rapat Kedua

Rapat kedua Kongres Pemuda II diselenggarakan Minggu, 28 Oktober 1928 di gedung Oost-Java Bioscoop. Dulu berada di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Dalam rapat kedua membahas soal pendidikan bersama Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro.

Kedua pembicara tersebut memiliki pendapat sama bahwa anak memerlukan pendidikan kebangsaan. Tidak hanya itu, perlu juga keseimbangan antara pendidikan di sekolah dengan rumah yang dilakukan secara demokratis.

3. Rapat Ketiga

Rapat dilanjutkan pada hari yang sama di Gedung Indonesische Clubhuis, Kramat Raya, Jakarta Pusat. Lokasi tersebut dikenal dengan Museum Sumpah Pemuda. Dalam rapat tersebut, Ir. Soekarno menjelaskan mengenai pentingnya demokrasi selain gerakan kepaduan dan nasionalisme.

Gerakan kepaduan tidak terlepas dari pergerakan nasional dan gerakan kepaduan sejak dini untuk mendidik anak agar lebih mandiri dan disiplin. Setelah pemaparan materi selesai, acara pun ditutup dengan diperdengarkan lagu Indonesia Raya.

Kongres juga ditutup dengan mengumumkan hasil pembahasan antara pemuda yang hadir. Rumusan tersebut menjadi sejarah Sumpah Pemuda lahir, teks Sumpah Pemuda:

Teks Sumpah Pemuda
Teks Sumpah Pemuda (Zonareferensi.com)

Itulah sejarah Sumpah Pemuda yang perlu diketahui oleh pelajar. Momen peringatan Sumpah Pemuda setiap tanggal 28 Oktober sebaiknya dijadikan sebagai inspirasi oleh generasi muda Indonesia agar bersatu dalam memaknai perbedaan sebagai suatu keunikan dan terhindar dari perpecahan.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...